Bisnisbandung.com - Dengan semakin dekatnya akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi menghadapi tantangan baru yang tidak hanya bersifat politik, tetapi juga psikologis.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung, Jokowi menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang mendalam seiring dengan berakhirnya kekuasaannya.
Dalam pandangan Rocky Gerung, kecemasan ini, yang bisa dipahami melalui analisis fenomenologis, muncul dari perasaan tidak aman terkait masa depan setelah ia tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Peralihan dari posisi puncak kekuasaan ke masa pasca-kekuasaan merupakan pengalaman eksistensial yang berat bagi Jokowi.
Baca Juga: Kalah di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Saya Punya Rencana Cadangan
“Nah, fenomena yang ada sekarang adalah ketidaknyamanan Jokowi karena dia akan lengser, maka dia merasa cemas, mengalami anxiety, dan dia mengalami sendiri itu sebagai pengalaman konkret. Dia tahu bahwa masa jabatannya akan segera berakhir,” ucap Rocky Gerung.
Rasa cemas ini tidak hanya berkaitan dengan kehilangan kendali, tetapi juga dengan potensi ancaman yang mungkin muncul setelah ia lengser, terutama jika Prabowo Subianto mengambil alih kekuasaan.
Jokowi tampaknya tidak sepenuhnya yakin bahwa strategi politiknya saat ini, termasuk penempatan putranya, Gibran Rakabuming, di posisi dekat Prabowo, akan cukup untuk melindunginya di masa depan.
Baca Juga: Ada Apa Dengan Golkar? Setelah Airlangga Mundur Jusuf Hamka Ikut Tinggalkan Golkar
“Atau gampangnya, ketakutan dia untuk dipersoalkan di masa yang akan datang setelah Prabowo berkuasa itu menimbulkan kesadaran baru bahwa dia harus melakukan, ya dalam politik namanya intrik-intrik tandingan atau intrik yang disembunyikan,” ungkapnya.
Ketidakpercayaan Jokowi terhadap efektivitas rencananya sendiri menciptakan tekanan tambahan.
Dia mungkin merasa perlu untuk menyusun strategi tersembunyi atau agenda terselubung guna memastikan bahwa dirinya tidak akan dipersoalkan setelah lengser.
Ini mencerminkan kebutuhan untuk memaksimalkan kekuasaan saat ini sebagai upaya mengatasi kecemasan yang semakin besar.
Baca Juga: Pilkada Busuk dan Buruk, Saiful Mujani Ungkap Fakta Politik Kartel Mau Menjegal Anies