Sebagaimana dilansir dari Bangkok post, sebenarnya Thailand sama saja juga terkena dampak dari perubahan cuaca ini.
Baca Juga: Viral Seluruh Keluarga Konglomerat Hary Tanoe Gagal Masuk ke DPR
Hal ini menjadi penyebab kenapa produksi beras Thailand diperkirakan akan turun sebanyak 871 ribu ton dikarenakan fenomena El Nino.
Misalnya saja produksi beras Thailand diprediksi akan turun sampai angka 3,27% menjadi 25,8 juta ton per tahun 2023.
Akan tetapi muncul pertanyaan besar, kok bisa Thailand tetap bisa melakukan ekspor beras sedangkan El Nino juga menyerangnya.
Baca Juga: Ganjar dan Anies Siap Ajukan Hak Angket ke DPR, Jimly: Gertakan Doang Itu
Thailand memang dikenal sebagai negara yang mengalami surplus beras dimana produksinya diatas 10 juta ton per tahun.
Oleh karena itu, setidaknya ada sekitar 10-11 juta ton sisa beras nantinya untuk diekspor ke berbagai negara termasuk Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, kondisi geopolitik yang tidak menentu menyebabkan sulitnya mendapatkan bahan makanan khususnya beras.
Baca Juga: Viral Ganjar dan Anies Siap Ajukan Hak Angket, Apa Itu Hak Angket?
Maka sudah tidak mengherankan lagi dengan perubahan kondisi geopolitik juga mempengaruhi supply makanan yang terganggu.
Belum lagi kondisi peperangan antara Rusia dan Ukraina yang sempat berlangsung sehingga menjadi faktor naiknya harga beras.
Dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina sebagai salah satu negara eksportir gandum di dunia.
Baca Juga: Ngeri! Eskalator Stasiun Manggarai Sempat Malfungsi Bikin Penumpang Panik
Akibat kejadian ini, negara-negara lain akhirnya mencari alternatif pengganti gandum dan mengerek harga beras.