Okky Madasari berpendapat bahwa sikap songong Gibran mungkin berasal dari latar belakangnya sebagai anak seorang presiden.
Ia meyakini bahwa Gibran mungkin merasa memiliki kekuasaan, dukungan, dan hak istimewa yang dapat melindunginya.
Menurutnya, kesombongan tersebut terbentuk dari situasi latar belakang yang dimiliki oleh Gibran.
Baca Juga: Demi program susu gratis, Prabowo akan Impor 1,5 juta Sapi dari negara ini
Mengomentari perjalanan Gibran dalam kontestasi politik, Okky Madasari merinci bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan Gibran melanggar etika seharusnya membuat legitimasinya dipertanyakan.
Ia menekankan bahwa pelanggaran etika tersebut seharusnya tidak dianggap biasa, dan legitimasi Gibran sebagai calon wakil presiden patut dipertanyakan.
Dengan tegas, Okky Madasari menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi politik dan harapannya agar calon pejabat publik lebih menghargai proses demokrasi serta memahami tanggung jawab dan hakikat jabatan yang mereka emban.***