Okky Madasari berpendapat bahwa sikap songong Gibran mungkin berasal dari latar belakangnya sebagai anak seorang presiden.
Ia meyakini bahwa Gibran mungkin merasa memiliki kekuasaan, dukungan, dan hak istimewa yang dapat melindunginya.
Menurutnya, kesombongan tersebut terbentuk dari situasi latar belakang yang dimiliki oleh Gibran.
Baca Juga: Demi program susu gratis, Prabowo akan Impor 1,5 juta Sapi dari negara ini
Mengomentari perjalanan Gibran dalam kontestasi politik, Okky Madasari merinci bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan Gibran melanggar etika seharusnya membuat legitimasinya dipertanyakan.
Ia menekankan bahwa pelanggaran etika tersebut seharusnya tidak dianggap biasa, dan legitimasi Gibran sebagai calon wakil presiden patut dipertanyakan.
Dengan tegas, Okky Madasari menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi politik dan harapannya agar calon pejabat publik lebih menghargai proses demokrasi serta memahami tanggung jawab dan hakikat jabatan yang mereka emban.***
Artikel Terkait
Anies Optimistis Raih Kemenangan di Jawa Barat, Fokus pada Investasi Lapangan Pekerjaan dan Rekruitmen Transparan
PBNU Nonaktifkan Pengurus Yang Terlibat Kontestasi Pilpres 2024
Faizal Assegaf Ungkap Rahasia dibalik Ancaman Pemakzulan Jokowi Bukan Dari Rakyat
Mahfud MD Telah Rencanakan Mundur Sebagai Menko Polhukam Sejak Lama
Surya Paloh: Pemakzulan Jokowi Tidak Tepat, Lebih Baik Fokus Jaga Stabilitas Nasional
Anies Baswedan Kritik Pembatalan Izin Acara "Desak Anies", Kapan Demokrasi Kita Mau Berkembang?