Binisbandung.com - Amerika Serikat Menandatangani Perjanjian Baru dengan Palau, Memperoleh Otorisasi Kapal Amerika untuk Menegakkan Peraturan Maritim di Zona Ekonomi Eksklusif Kepulauan Pasifik yang Kecil, demikian diumumkan oleh U.S. Coast Guard pada hari Selasa.
Perjanjian ini terjadi saat Amerika Serikat dan Tiongkok sama-sama berusaha untuk memperluas pengaruh mereka di Pasifik, dan mengikuti permohonan dari Presiden Palau untuk bantuan dari Washington guna menangkal aktivitas yang tidak diinginkan dari Beijing di perairan pesisirnya.
Dalam perjanjian yang diselesaikan satu minggu lalu, kapal U.S. Coast Guard dapat menegakkan peraturan di dalam zona ekonomi eksklusif Palau atas nama negara tersebut tanpa kehadiran petugas Palauan, demikian diungkapkan U.S. Coast Guard dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Jakarta Masuk 10 Besar Kota Termacet Dunia, Presiden Ajak Beralih ke transportasi umum
"Dengan perjanjian ini, Palau dapat memantau zona ekonomi eksklusif kami, melindungi dari penangkapan ikan ilegal, yang tidak dilaporkan, dan yang tidak diatur, serta mencegah kapal-kapal yang tidak diundang untuk melakukan manuver yang meragukan dalam perairan kami," kata Presiden Palau, Surangel S. Whipps Jr.
"Kerjasama semacam ini membantu kami bekerja menuju tujuan bersama perdamaian dan kemakmuran di kawasan."
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan Tiongkok, tetapi pada bulan Juni, Whipps mengatakan kepada wartawan di Tokyo bahwa tiga kapal Tiongkok telah memasuki perairan negaranya tanpa izin sejak ia menjabat pada tahun 2021.
Dan pada saat itu menekankan perlunya dukungan lebih lanjut dari Amerika Serikat untuk meningkatkan penangkalan terhadap langkah-langkah tegas Tiongkok di kawasan tersebut.
Baca Juga: Upaya Terkini dalam Mengendalikan Kebakaran Kawasan Hutan Gunung Ciremai
"Kami bertanggung jawab atas keamanan kami dan kami juga akan memberi tahu mereka bahwa kami memerlukan keterlibatan mereka dalam mencegah setiap aktivitas yang tidak diinginkan," ujar Whipps.
Tegangan di wilayah Asia-Pasifik semakin meningkat ketika Tiongkok menguatkan klaim maritimnya yang meluas dan Amerika Serikat serta sekutunya memberikan reaksi balik.
Waktu hampir sama dengan penandatanganan itu, dua kapal Filipina, pesawat pengintai Angkatan Laut Amerika Serikat di udara, melanggar blokade penjaga pantai Tiongkok di Laut China Selatan yang diperebutkan untuk mengirimkan persediaan kepada pasukan Filipina yang menjaga gugusan pulau yang diperebutkan.
Ini merupakan puncak dari perselisihan wilayah yang sudah lama berlangsung di laut tersebut yang melibatkan Tiongkok, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei.
Pada bulan Juni, Whipps menuduh Tiongkok melakukan kegiatan survei di perairan Palau, dan mengusulkan bahwa negaranya mungkin dihukum oleh Beijing karena sikapnya terhadap Taiwan.
Artikel Terkait
Jarang terekspos, Simak kisah perjalanan Jawed Karim pendiri youtube yang beragama Islam
Operasi Water Bombing TPA Sarimukti Mulai Membuahkan Hasil
Penyiraman Air Massal Dari Gedung Tinggi Akan Dilakukan Pemprov DKI Untuk Tangani Polusi Udara
BPJS Terbebani Rp10 Triliun, Menkes Sebut Polusi Udara Penyebabnya
Jakarta Perketat Aturan, Kendaraan Tidak Lulus Uji Emisi Dilarang Masuk
Banjir di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh, Disebabkan Sungai Alu Beutong Meluap