Bisnisbandung.com-Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mendatangi Focus Group Discussion (FGD) berkaitan Pelaksanaan Divestasi Saham PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia di PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways, di Pelindo Tower, Jakarta.
Dalam sambutannya, wakil ketua KPK mendorong Pelindo untuk membuat tata kelola pemerintahan dan perusahaan yang bagus atau Good and Clean Governance.
Karena pada intinya, hal itu ialah sesuatu ide yang merujuk ke proses di dalam meraih keputusan sebagai sesuatu kesepakatan yang diraih oleh pemerintah, warga negara dan sektor swasta untuk penyelenggaraan pemerintahan pada suatu negara.
"Diwujudkannya Good Governance dalam Penyelenggaraan Negara sama sesuai Pasal 23C UUD 1945 disebut jika pengendalian keuangan negara diadakan dengan profesional, terbuka dan bertanggung jawab," tutur wakil ketua KPK.
Baca Juga: Edisi Baper, 6 Tanda Kamu Perempuan Yang Ada di Hatinya, Hanya Kamu Seorang!
Karena itu, konsep transparan dan responsibilitas perlu dilaksanakan oleh beberapa stakeholder yakni dengan sediakan fasilitas komunikasi yang efisien dan responsif dalam mendapat info tentang perusahaan, hingga semua penopang kebutuhan sanggup pahami kinerja dan tindakan perusahaan.
"Disamping itu, implementasi konsep responsibilitas dengan memaksimalkan performa dan peranan tiap pribadi perusahaan hingga semua tindakan dan aktivitas perusahaan jalan dengan efisien dan efektif. Responsibilitas sebagai persyaratan yang dibutuhkan untuk capai performa yang berkaitan," jelas Ghufron.
Ia menambah, dibutuhkan juga azas kemandirian kewajaran untuk tutup celah conflict of interest dengan mengaplikasikan konsep kesetaraan yang memerhatikan hak tiap pemangku kepentingan secara adil sesuai ketentuan perundang-undangan yang berjalan.
"Perusahaan mengaplikasikan konsep kewajaran dengan penuhi hak tiap pemangku kepentingan dengan masih tetap memerhatikan aturan dan ketentuan perusahaan," tegas Ghufron.
Sementara itu, Direktur Utama PT Akses Dermaga Indonesia (API) Iwan Ridwan sampaikan akan lakukan divestasi saham sejumlah 65% ke PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritime Indonesia di PT Cibitung Tanjung Priok.
Baca Juga: Mengenal OMBERKO, Komunitas Hobi Sepeda Motor yang Dibina Atalia Praratya Kamil
"Karena divestasi yang hendak dilaksanakan besar sekali, kami mendapatkan amanah dari Pelindo untuk jaga dan patuh ke Undang-undang yang berjalan. Disamping itu, kami juga mempersiapkan baik SOP atau panduan tehnis saat lakukan divestasi ini yang terbuka dan akuntabel," jelas Iwan.
Lanjutnya, Iwan menerangkan API akan memiliki komitmen yang kuat untuk bekerja maju di dalam meraih misi visi dalam tindakan vital seperti yang telah tercantum pada RKAP 2023 yang telah disepakati oleh Pemegang Saham API tertanggal 27 Januari 2023.
Dalam melakukan tindakan vital itu, menurut Iwan ada kendala dan rintangan yang perlu API temui yakni proses penerapan Divestasi Fire 2.0, kekuatan krisis ekonomi pada tahun 2023 ini dan iklim perpolitikan di Indonesia mendekati pemilu 2024 kelak.
Artikel Terkait
Kementerian PUPR Bangun Embung Gumelem di Magelang, Ini Tujuannya
130 Kg Sabu Berhasil Diamankan BNN RI dari Tiga Wilayah di Indonesia Dalam Operasi Laut Interdiksi
Kepolisian Berhasil Mengungkap Jaringan Narkoba jenis Sabu, Kepala Desa di Lampung Ternyata Terlibat!
Ingin Beli Obat Secara Online? Ini Yang Harus di Perhatikan Menurut BPOM
Pertanian Indonesia Mendunia, Wakil Presiden Apresiasi Kontribusi Ekspor dari Sektor Pertanian
Sidang Isbat Awal Zulhijah 1444 H akan Digelar Kementerian Agama