Bisnisbandung.com-Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan senang produk pertanian hidroponik dibuat Batamindo Green Farm bisa ekspor ke negara tetangga seperti Singapura. Menurut Wakil presiden, produk pertanian itu bahkan juga tidak kalah bersaing lewat produk sama dari negara lain.
"Ini kita bangga karena ini kita bisa ekspor ke Singapura, bukan hanya bikinan Thailand, Malaysia, Tiongkok, tetapi Indonesia. Rupanya pasar Singapura juga belum juga terpenuhi," kata Wakil presiden ke wartawan selesai meninjau tempat pertanian Batamindo Green Farm, di Kota Batam, Propinsi Kepulauan Riau.
Wakil presiden menggerakkan supaya pihak perusahaan ikut lakukan pembimbingan masyarakat, misalkan dengan berikan kebun plasma. Selainnya, Wakil presiden menginginkan kontribusi itu dapat diperlebar teknologi mumpuni seperti lewat Teknik "house aquaponic".
Baca Juga: Apakah kamu pernah minder saat deketin gebetan ?
"Saya ingin selain kebun inti yang diatur perusahaan itu, ada pula kebun yang sifatnya plasma yang masyarakat. Hingga, masyarakat jadi tertolong dan teknologi ini kita ingin bangun di kelompok masyarakat," katanya.
"Apa lagi saat ini ada green house yang terdapat ikannya di bawah house aquaponic. Saat ini sedang kita bangun bersama Bank Indonesia, kecil-kecil tetapi banyak termasuk di pesantren-pesantren," kata Wakil presiden.
Secara eksklusif, Wakil presiden menggerakkan pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau untuk membaca kesempatan pasar di negara tetangga paling dekat, seperti Singapura. Karena, keadaan geografis Indonesia strategis dan dekat, berikan nilai tertentu supaya terjaganya kualitas produk pertanian atau peternakan.
"Maka dari itu saya meminta pak gubernur yang punyai wilayah paling dekat dengan Singapura ini, kita menyimak apa sebetulnya kebutuhan. Bahkan juga, jika Tiongkok itu kan jauh sekali, berapa hari dua minggu misalnya, walau sebenarnya kita cuman satu hari satu malam saja sampai," kata Wakil presiden.
"Maknanya dari sisi waktu dari sisi transport, dari jarak pasti lebih memberikan keuntungan pasti kualitasnya harus sama. Kemungkinan telur , ayamnya daging dan saya anggap Batam sebetulnya punyai pasar yang luas," katanya.
Di kesempatan yang serupa Chief Operating Officer (COO) Batamindo Green Farm, Agustiadi Lee mengungkapkan, pihaknya baru meningkatkan program kontribusi plasma untuk masyarakat Batam. Batamindo Green Farm berikan kontribusi pembimbingan beragam proses dalam langkah budi daya kekinian ke 20 petani di atas tempat selebar nyaris 20 hektar.
"Menolong mereka dari proses awalnya pembibitan dan hasilnya kita beli dan kita tolong jual, selanjutnya luasnya (lahan) warga semua nyaris 15 hektar. Orangnya lebih kurang satu hektar terbesar 1,5 hektar dan karena petani di sini kecil-kecil (lahannya) tapi hasil budidayanya cukup bagus," kata Agustiadi Lee menerangkan ke Wakil presiden saat peninjauan.
Batamindo Green Farm mulai dibuat di Batam pada tengah 2020 dan sekarang ini mempunyai sekitaran 200 hektar tempat beroperasi di Batam, Kepulauan Riau dan Cikampek, Jawa Barat. Sekitar 80 % dari keseluruhan volume produksi 28.000 MT hasil pertanian diekspor penuhi keperluan warga Singapura dan 20 % yang lain disuplai ke dalam negeri.***
Artikel Terkait
Obat Ilegal Berbahaya Senilai Rp10 Miliar Lebih Diamankan BPOM Yang Dijual Belikan Secara Online
Petugas Sektor Khusus Masjidil Haram Siaga 24 Jam di Sembilan Posko Untuk Layani Jemaah Haji
Apakah Kebutuhan Pangan Aman Hingga Iduladha? Ini Jawaban Bulog
Hingga Saat Ini Total Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 22 Orang
Kementerian PUPR Bangun Embung Gumelem di Magelang, Ini Tujuannya
130 Kg Sabu Berhasil Diamankan BNN RI dari Tiga Wilayah di Indonesia Dalam Operasi Laut Interdiksi