Bisnisbandung.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal harga beras di tingkat petani agar tidak jatuh atau anjlok, salah satunya mengimbau para penyuluh pertanian mengawal berlangsungnya panen raya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan "Tantangan penyuluhan untuk menjaga harga beras. Terutama menghadapi panen raya".
Meski adanya potensi harga beras akan jatuh ketika panen raya, BPPSDMP Kementan Dedi menjelaskan kepada para penyuluh meyakinkan petani terus menggenjot produktivitas dan tetap berproduksi.
Baca Juga: Cewek Harus Peka! Ternyata Ada 5 Rahasia Cowok Tentang Cinta
BPPSDMP Kementan Dedi mengatakan biasanya di saat panen raya jeblok, harga beras jatuh, Terlebih beras impor yang digelontorkan Perum Bulog untuk stabilisasi harga masih tersedia di pasaran.
"Apalagi sekarang harga beras ini semakin jeblok saat panen raya dan gegara beras impor harga gabah" ungkapnya.
Dedi mengatakan panen raya puncaknya di Maret 2023 dan telah dimulai sejak akhir bulan Februari.
Baca Juga: Selalu Mempesonakan Di Mata Pria,Berikut Ciri Wanita Mandiri Yang Selalu Mengagumkan
Secara rinci menurut Dedi pada bulan Maret 2023 ada sebanyak 1,18 juta hektar sawah padi yang akan dipanen.
Pada Kamis (9/3/2023) Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri panen di Kebumen, Jawa Tengah.
Dengan luasan lebih dari 1.000 hektar termasuk panen raya serentak di 66 Kabupaten.
Dipusatkan di Ngawi, Jawa Tengah Sabtu (11/3/2023) Panen serentak, Jadi dengan total sampai 1,18 juta hektar dan ini adalah panen musim rendeng kita yang betul-betul luar biasa, ungkap Dedi .***
Artikel Terkait
SPI : Belum Ada Perubahan Berarti Dari Kebijakan Pembangunan Pertanian di Indonesia Selama 2022
Batas Atas Pembelian Gabah, Rugikan Petani, Untungkan Korporasi
Ini Alasan Kementan Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Di Pekarangan Rumah
Kementan Upayakan Bunga KUR Pertanian Menjadi Segini
Kebijakan Batas Atas dan Batas Bawah Harga Gabah Diberlakukan, Petani Bagkrut ?! Ini Fakta dari SPI
Petani Mengeluh Ke Presiden Jokowi Soal Pupuk Susah Di Dapat Dan Harga Yang Mahal