Reaksi Rocky Gerung Soal Presiden Prabowo Akui Dongkol Menonton Podcast dengan Konten Kritis

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 16:30 WIB
Rocky Gerung menanggapi pernyataan Presiden Prabowo soal nonton podcast di malam hari (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)
Rocky Gerung menanggapi pernyataan Presiden Prabowo soal nonton podcast di malam hari (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

bisnisbandung.com - Presiden Prabowo Subianto mengaku kerap dongkol ketika menonton podcast pada malam hari, hal ini diungkapkannya saat pidato di acara pemusnahan barang bukti narkoba, di Lapangan Bayangkara.

Walaubegitu, Presiden Prabowo juga senang bahwa podcast dengan konten kritis sebagai tanda positif bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. Menganggapi pernyataan tersebut, Rocky Gerung bereaksi.

Menurutnya kebiasaan Presiden Prabowo menunjukkan adanya rasa ingin tahu dari kepala negara terhadap realitas di luar lingkaran kekuasaan.

Baca Juga: Bitcoin Anjlok di Tengah Kekhawatiran Gelembung AI yang Guncang Pasar Saham

Rocky memandang, ketertarikan Prabowo terhadap konten yang kritis dapat menjadi jembatan untuk memahami situasi nyata di masyarakat.

“Bagus ya, karena akhirnya Presiden Prabowo ingin tahu juga realitas yang terjadi. Ia memantau atau mungkin ada yang menyodorkan video-video kritis kepadanya,” ungkapnya dilansir dari youtube Rocky Gerung Official.

“Tetapi problemnya, bagaimana kita membaca reaksi Presiden terhadap pengetahuan itu apakah bisa menimbulkan harapan bagi demokrasi?” terusnya.

Baca Juga: Heboh! Ribuan Warga Ramai-Ramai Mundur dari Daftar Penerima Bansos, Gara-Gara Stiker “Keluarga Miskin”

Selama ini, dalam pandangan Rocky Gerung informasi yang diterima presiden sering kali sudah disaring oleh para pembisik di sekelilingnya.

Karena itu, keinginan untuk langsung menyimak pandangan publik merupakan langkah yang patut diapresiasi.

Meski demikian, Rocky juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap sumber informasi yang tidak kredibel.

Ia menilai, banyak podcast atau akun media sosial yang menggunakan identitas palsu, termasuk yang mencatut namanya.

Dalam konteks ini, presiden perlu mampu membedakan mana kritik yang tulus membangun dan mana yang sekadar sensasional.

Baca Juga: Dana Otsus Segera Habis, Walkot Sabang Usul Legalkan Ganja: “Kalau di Aceh Dijual, Pasti Laris Manis!”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X