Kontroversi Penolakan Atlet Israel, Indonesia Terancam Tak Bisa Jadi Tuan Rumah di Ajang Olahraga

photo author
- Jumat, 24 Oktober 2025 | 20:30 WIB
Kontroversi penolakan visa atlet senam Israel (Tangkap layar YouTube Liputan6)
Kontroversi penolakan visa atlet senam Israel (Tangkap layar YouTube Liputan6)

bisnisbandung.com - Kontroversi penolakan enam atlet senam Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Indonesia menimbulkan perdebatan hingga ke tingkat internasional.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) kemudian mengeluarkan keputusan agar federasi olahraga dunia menunda penyelenggaraan ajang olahraga di Indonesia.

Kebijakan ini memunculkan beragam pandangan dari para pengamat, termasuk Hikmahanto Juwana dan Anton Sanjoyo.

Pengamat hubungan internasional, Hikmahanto Juwana, menilai langkah IOC terkesan berlebihan.

Baca Juga: Maung Jadi Mobil Dinas? Tanggapan Pengamat Otomotif Disorot

Menurutnya, penolakan yang terjadi tidak ditujukan kepada para atlet, melainkan terkait sikap politik Indonesia terhadap tindakan pemerintahan Israel yang dianggap melakukan pendudukan tidak sah dan kekerasan terhadap warga sipil.

“Salah menurut saya kalau dari pihak IOC mempermasalahkan Indonesia seolah tidak boleh sampai kiamat nanti menjadi tuan rumah bagi kegiatan Olimpiade atau hal-hal yang terkait dengan Olimpiade ini,” lugasnya dilansir dari YouTube Liputan6.

Hikmahanto memandang, keputusan IOC seperti memberikan stigma jangka panjang kepada Indonesia sebagai negara yang tidak dapat menyelenggarakan kegiatan olahraga internasional, padahal konteks penolakan lebih berkaitan dengan isu kemanusiaan dan politik luar negeri.

Baca Juga: Peternak Ayam Tak Lagi Wanti-Wanti, Harga Pasaran akan Lebih Terjaga

Sementara itu, pengamat olahraga Anton Sanjoyo menyoroti perbedaan ranah antara politik dan olahraga.

Ia memandang Indonesia dan IOC berdiri pada landasan yang berbeda. Indonesia memiliki dasar hukum dan sikap politik yang kuat mengenai konflik Israel-Palestina, sedangkan IOC berpegang pada prinsip non-diskriminasi dalam dunia olahraga.

Dalam pandangan Anton, perbedaan prinsip tersebut membuat keduanya sulit menemukan titik temu. Namun ia melihat dampak dari keputusan IOC tidak sepenuhnya menutup akses atlet Indonesia untuk mengikuti kejuaraan internasional.

Baca Juga: GOPAK Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Tidak Pengaruhi Harga Ayam

Hambatan lebih banyak terjadi pada peluang Indonesia menjadi tuan rumah turnamen yang berada dalam naungan IOC.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X