Qodari Jadi KSP, Rocky Gerung: Demokrasi Indonesia Makin Gelap

photo author
- Sabtu, 20 September 2025 | 13:00 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)
Pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam usai Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet jilid II.

Menurut Rocky Gerung perombakan kali ini justru mengecewakan publik karena dianggap tak membawa perubahan signifikan.

"Banyak orang menunggu reshuffle radikal semacam radical break yang membersihkan warisan lama. Tapi yang terjadi hari ini hanya pergantian oknum bukan kocok ulang," kata Rocky Gerung dalam youtubenya.

Baca Juga: Spanyol Siap Tinggalkan Piala Dunia 2026 Jika Izinkan Israel Ikut Tampil!

Rocky Gerung menilai reshuffle ini gagal memenuhi ekspektasi publik.

Ia menyebut sejumlah menteri yang diprediksi akan diganti ternyata tetap bertahan.

Sementara tokoh baru yang muncul justru menimbulkan kontroversi.

Salah satu sorotan terbesar Rocky Gerung adalah pengangkatan Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).

Menurutnya langkah ini justru memperlihatkan ketidakpekaan Presiden Prabowo terhadap tuntutan masyarakat sipil yang ingin melihat demokrasi diperkuat.

Baca Juga: Terungkap! 63 Anggota DPR Hanya Lulusan SMA, 211 Tak Jelas Riwayat Pendidikan — Wakil Rakyat atau Wakil Misteri?

"Qodari itu kan dikenal sebagai motor isu tiga periode Jokowi. Itu ide yang jelas-jelas anti demokrasi. Kalau sekarang dia justru dipromosikan artinya Prabowo seakan menyetujui agenda manipulatif itu," tegas Rocky Gerung.

Ia menambahkan posisi KSP sangat strategis karena mengatur koordinasi isu hingga jadwal presiden.

Dengan Qodari di posisi itu publik khawatir arah demokrasi Indonesia semakin mundur.

"Ini reshuffle yang buruk, karena justru mengembalikan ingatan publik pada agenda tiga periode. Itu artinya etika demokrasi diabaikan," ujarnya.

Baca Juga: BBM Shell Krisis Stock! Pegawai Dirumahkan, Jualan Kopi, hingga Ramai Tuduhan di Medsos ‘Aturan Impor Satu Pintu’ dan Monopoli

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X