Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam usai Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet jilid II.
Menurut Rocky Gerung perombakan kali ini justru mengecewakan publik karena dianggap tak membawa perubahan signifikan.
"Banyak orang menunggu reshuffle radikal semacam radical break yang membersihkan warisan lama. Tapi yang terjadi hari ini hanya pergantian oknum bukan kocok ulang," kata Rocky Gerung dalam youtubenya.
Baca Juga: Spanyol Siap Tinggalkan Piala Dunia 2026 Jika Izinkan Israel Ikut Tampil!
Rocky Gerung menilai reshuffle ini gagal memenuhi ekspektasi publik.
Ia menyebut sejumlah menteri yang diprediksi akan diganti ternyata tetap bertahan.
Sementara tokoh baru yang muncul justru menimbulkan kontroversi.
Salah satu sorotan terbesar Rocky Gerung adalah pengangkatan Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).
Menurutnya langkah ini justru memperlihatkan ketidakpekaan Presiden Prabowo terhadap tuntutan masyarakat sipil yang ingin melihat demokrasi diperkuat.
"Qodari itu kan dikenal sebagai motor isu tiga periode Jokowi. Itu ide yang jelas-jelas anti demokrasi. Kalau sekarang dia justru dipromosikan artinya Prabowo seakan menyetujui agenda manipulatif itu," tegas Rocky Gerung.
Ia menambahkan posisi KSP sangat strategis karena mengatur koordinasi isu hingga jadwal presiden.
Dengan Qodari di posisi itu publik khawatir arah demokrasi Indonesia semakin mundur.
"Ini reshuffle yang buruk, karena justru mengembalikan ingatan publik pada agenda tiga periode. Itu artinya etika demokrasi diabaikan," ujarnya.
Artikel Terkait
Arti KDM: Komeng dan Mulyadi Kompak Jaga Hutan, Sindir Jakarta Tenggelam
Hak Warga Bandung Dirampas! Erwin Tegas Larang Jalan Jadi Gudang Kayu
Mandor Proyek Kena Semprot Dedi Mulyadi: Pagaweanana Goreng Teu Dibayar!
Pelajaran Pahit Demo Agustus, Adi Prayitno: Elit Baru Jinak Saat Rakyat Ngamuk
Reklame Liar Dibongkar Tengah Malam, Erwin Bersih-Bersih Bandung
Wow! Menko Polkam Baru Ternyata Punya Kapal Laut 10.000 DWT & Koleksi Harley