Menurut Awalil situasi ini menjadi dilema bagi kebijakan ekonomi Indonesia.
Negara membutuhkan modal asing untuk mendukung pembangunan namun setiap modal asing yang masuk menimbulkan kewajiban pembayaran di masa depan.
Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan eksternal Indonesia masih rapuh dan sangat bergantung pada perilaku investor asing.
“Ini bukan masalah hitam-putih tapi perlu dikelola dengan hati-hati. Kita butuh modal asing tapi juga harus menghitung beban yang ditimbulkannya,” tegas Awalil.
Baca Juga: Pemerintah Jelaskan Strategi Menkeu Purbaya Salurkan Rp200 Triliun ke Sektor Riil
Kondisi ini menjadi catatan penting bagi pemerintah dalam merumuskan strategi pengelolaan cadangan devisa dan aliran investasi asing agar tetap stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.***
Artikel Terkait
Menteri Keuangan Purbaya Ungkap Alasan Suntik Dana Rp200 Triliun dari BI
Reshuffle Kabinet, Adi Prayitno Analisis: Layak Diganti atau Tidak?
Rahayu Saraswati Mundur dari DPR, Rocky Gerung Sebut Sikap Ini Pionir Standar Baru Politik
Amien Rais Puji Mundurnya Rahayu Saraswati: Contoh Teladan Politik Indonesia!
Blunder Purbaya Hari Pertama Jadi Menteri Keuangan, Awalil Rizky: Apakah Bisa Pulihkan Kepercayaan Publik?
Daripada Bangkrut Efisiensi Belanja Masih Bisa Diselamatkan, Kata Yanuar Rizky