“Yang bisa dipelajari adalah tadi fungsi budgeting. Kalau orang sedang lapar, jangan beli senjata. Artinya apa? Isunya adalah ketimpangan, isunya adalah pajak,” ungkapnya.
“Tapi tercermin, kita lihat ke depan ya, 2025 dan RAPBN 2026. Ini enggak masuk akal. Anggaran perlindungan sosial itu kenaikannya cuma 2,5%. Anggaran fungsi pertahanan itu kenaikannya 166%. Ini sudah enggak oke. Artinya tidak menyelesaikan akar permasalahan tadi,” pungkas Bhima Yudistira.***
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Baru Dilantik, Kritik Banjir! Awalil Rizky Bongkar Risiko Besar untuk Prabowo
Mini Radical Break! Rocky Gerung Prediksi Reshuffle Kabinet Periode Kedua Prabowo
Luhut Binsar Pandjaitan Puji Purbaya: Bisa Ringankan Beban Presiden Prabowo
Prabowo Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil: Terorisme dan Kerusuhan Ancaman Nyata
Prabowo Panggil Menkeu Purbaya, Isyarat Perubahan Besar di APBN?