Simbol ini viral di Indonesia pasca insiden demo 28 Agustus 2025 yang menewaskan Affan Kurniawan.
Di tembok kota, mural, hingga lini masa, 1312 jadi tanda kemarahan terhadap aparat yang dinilai represif.
Baca Juga: Pengamat Politik: Prabowo Bergerak Cepat, 4 Keputusan Penting untuk Redam Kerusuhan!
Meski kontroversial, simbol ini dianggap banyak aktivis sebagai ekspresi rakyat yang muak dengan kekerasan institusional.
Meme, Topeng, dan Mural Satir
Selain simbol besar di atas, kreativitas rakyat tak kalah tajam. Meme politik satir yang mengejek kebijakan pemerintah membanjiri media sosial.
Topeng Guy Fawkes ala V for Vendetta kembali terlihat di aksi jalanan.
Bahkan mural bergambar tikus berdasi atau tangan besi menghiasi dinding kota, menjadi sindiran visual terhadap elit yang dianggap rakus.
Bahasa Baru Perlawanan
Dari Garuda Biru (Agustus 2024) hingga Indonesia Gelap (Februari 2025), dari bendera One Piece (Agustus 2025) hingga 1312/ACAB (viral September 2025),
Baca Juga: Nonaktif Lima Anggota DPR Dinilai Tak Cukup, Analis Dorong Pemecatan
serta palet warna Brave Pink, Hero Green, dan Resistance Blue semua membuktikan bahwa rakyat telah menemukan bahasa simbolik baru.
Simbol-simbol ini bukan sekadar gambar atau angka, tapi teriakan kolektif bahwa demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan tidak boleh dikorbankan.
Bagi pemerintah, mungkin ini hanyalah tren digital; tapi bagi rakyat, inilah cara mereka bersuara: keras, berani, dan tak bisa dibungkam.***
Artikel Terkait
Semua Harus Tunduk pada Prabowo! Ikrar Nusa Bhakti Keluarkan Peringatan Politik Panas
Tuntutan 17+8 Bergema! INDEF Ingatkan “Chilean Paradox” di Indonesia
Serangan ke Rumah Sri Mulyani Dinilai Anomali, Bhima Ingatkan Dampak ke Stabilitas Nasional
Aksi Damai Ojol: Bersih-bersih DPRD Jawa Barat Bareng TNI dan Polri
Dedi Mulyadi Instruksikan Kepala Sekolah: Tatap Muka Wajib, Situasi Jawa Barat Kondusif
Desak Polda Jabar, Dedi Mulyadi: Pasti dan Insya Allah, Mahasiswa Bebas