Kematian Arya Daru Pangayunan, Tuntutan Keadilan Keluarga dan Kejanggalan Proses Hukum

bisnisbandung.com - Keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), akhirnya angkat bicara setelah lebih dari sebulan bungkam.

Dalam konferensi pers yang digelar di Yogyakarta pada Sabtu, 23 Agustus 2025, ayah almarhum, Subaryono, menyampaikan permintaan agar Presiden Prabowo Subianto turun tangan membantu mengungkap misteri kematian putranya.

Subaryono menegaskan bahwa keluarganya berada pada posisi yang lemah dalam menghadapi kasus ini.

Baca Juga: Waduh! Pernyataan Gubernur soal UNPAD Jadi Sorotan DPRD Jawa Barat, Ono Surono Bicara

“Itu merupakan suatu pukulan yang sangat berat bagi keluarga kami. Banyak hal yang membuat kami syok, terpuruk, dan tidak berdaya. Kami hanya berdua dengan istri saya, dan Daru adalah anak tunggal kami,” ucapnya dilansir dari youtube SINDOnews.

Sebagai sesama aparatur sipil negara, ia berharap pemerintah melalui Presiden dapat menginstruksikan Kapolri, Panglima TNI, dan Menteri Luar Negeri untuk memastikan penyelidikan berjalan transparan dan menghasilkan kejelasan.

Dalam upayanya mencari keadilan, keluarga Arya Daru didampingi dua penasihat hukum, yakni Nicholay Aprilindo, mantan Dirjen Instrumen Penguatan HAM, serta Dwi Librianto.

Baca Juga: Paradoks Bintang Mahaputera, Rocky Gerung Pertanyakan Etika Pemberian Kehormatan

Nicholay menilai terdapat sejumlah kejanggalan dalam proses penyelidikan kematian Arya.

Menurutnya, keluarga telah menyerahkan berbagai informasi dan bukti kepada pihak kepolisian, Kompolnas, hingga Komnas HAM, namun temuan tersebut belum dijadikan dasar kuat dalam proses hukum.

Penasihat hukum berencana memberikan petunjuk tambahan kepada penyidik Polda Metro Jaya agar penyelidikan bisa dilanjutkan.

Kematian Arya Daru Pangayunan pada awal Juli 2025 sebelumnya sempat disimpulkan oleh pihak kepolisian sebagai peristiwa tanpa keterlibatan orang lain.

Namun, keluarga menolak kesimpulan tersebut karena merasa banyak hal yang belum terungkap.

Baca Juga: Abolisi Kontroversial! Hotman Paris Tuding Penegak Hukum Tak Sejalan dengan Prabowo