Ketimpangan kekayaan juga menjadi sorotan.
Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per April 2025 20% orang terkaya menguasai lebih dari separuh simpanan di bank.
Sementara kelompok bawah hanya memperoleh sebagian kecil.
Hal ini memperlihatkan bahwa instrumen keuangan seperti deposito, dan saham memberikan keuntungan jauh lebih tinggi bagi mereka yang sudah kaya.
Baca Juga: BMKG Jelaskan Gempa Bekasi Tidak Berbahaya, tapi Kondisi Tanah Bisa Tingkatkan Risiko
Awalil menegaskan pemerintah harus masuk campur agar ketimpangan tidak makin melebar.
"Negara harus punya political will untuk memeratakan pendapatan melalui perpajakan progresif dan perlindungan sosial yang lebih fokus pada kelompok bawah," ujarnya.
Ketimpangan ekonomi di Indonesia menurut Awalil tidak hanya soal angka Gini.
Ia menyebut distribusi pengeluaran, akses pekerjaan, pendidikan, dan kekayaan menjadi indikator penting yang harus diperhatikan agar kesenjangan tidak terus membesar.***
Artikel Terkait
Jokowi Disorot Rocky Gerung, Demokrasi Indonesia Terancam Karena Feudalisme Kampus
Bupati Sukabumi Asep Japar Angkat Suara Terkait Balita yang Meninggal di Wilayahnya
Balita Tewas Cacingan, Bupati Sukabumi Asep Japar Tegaskan Evaluasi Menyeluruh Semua Pihak Terkait
Dedi Mulyadi Sebut Tragedi Raya Bukti Birokrasi Sukabumi Gagal Lindungi Warga
Diinjak dan Kesakitan, Gubernur Dedi Mulyadi Tetap Dampingi Warga di Puncak Pinang
Tunjangan DPR Rp50 Juta per Bulan, Adi Prayitno Sebut Ini Soal Sensitif di Tengah Ekonomi Sulit