Namun isu itu langsung ditepis lewat unggahan foto dan video yang menunjukkan kedekatan keduanya.
“Buat Gibran, AHY bukanlah musuh. Bahkan dia menjenguk SBY ketika dirawat di RSPAD. Ini penting untuk menepis isu perpecahan antara keluarga Jokowi dan SBY,” lanjut Ade.
Tak hanya ke tokoh senior, Gibran juga menyempatkan diri menemui anak-anak korban perusakan rumah doa di Padang.
Dalam pertemuan lebih dari 20 menit Gibran meminta agar korban mendapat pendampingan psikologis hingga tuntas.
Baca Juga: Asal-Usul Balap Karung di Perayaan 17 Agustus, Lomba Ikonik yang Masih Bertahan Hingga Kini
Sepulang dari Padang, Gibran pun menggelar pertemuan dengan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Jakarta, membicarakan isu intoleransi.
“Ini adalah bentuk politik merangkul. Dia menunjukkan kalau pemimpin bisa hadir bukan hanya untuk pendukungnya tapi juga untuk kelompok yang merasa terpinggirkan,” kata Ade.
Ade menilai langkah Gibran kontras dengan tradisi politik Indonesia yang belakangan sarat fitnah dan permusuhan.
Baca Juga: Bukan Sekadar Rebutan Tali, Ini Makna Di Balik Lomba Tarik Tambang
Ia menyebut Gibran memberi contoh bahwa politisi bisa meredakan tensi dengan sikap rendah hati.
“Boleh saja orang bilang ini pencitraan. Tapi terlepas dari itu yang dilakukan Gibran membawa ketenangan. Kita butuh lebih banyak pemimpin yang mau memilih jalan sejuk seperti ini,” pungkas Ade.***
Artikel Terkait
Jalan Rusak di Gunung Sindur Jadi Prioritas, Dedi Mulyadi Gerak Cepat
Hadiah Kemerdekaan, Bupati Purwakarta Om Zein Bebaskan Semua Denda PBB 1994–2024
Gubernur Dedi Mulyadi Tantang ITB: Bikin Energi dari Sampah, Saya Bayar Semua!
Pencemaran Nama Baik di Media Sosial Bisa Dipidana, Ini Imbauan Polda Jabar
Rocky Gerung Nilai Penghapusan Tantiem Bukti Prabowo Perhatikan Kesulitan Rakyat
"Trust dan Amanah Hilang!" Amien Rais Kritik Keras Kepemimpinan Prabowo