Asal-Usul Balap Karung di Perayaan 17 Agustus, Lomba Ikonik yang Masih Bertahan Hingga Kini

photo author
- Minggu, 17 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi Lomba Balap Karung (Tangkap layar youtube Tumbuh Bebas)
Ilustrasi Lomba Balap Karung (Tangkap layar youtube Tumbuh Bebas)

bisnisbandung - Di hari kemerdekaan pasti selalu ada lomba-lomba unik yang muncul dalam perayaan, kok bisa sih ada lomba Balap karung?

Balap karung adalah salah satu lomba paling ikonik dalam perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Hampir setiap kampung, sekolah, hingga instansi pemerintah menggelar lomba ini sebagai bagian dari tradisi tujuhbelasan.

Meski terlihat sederhana, balap karung memiliki sejarah panjang sekaligus nilai filosofis yang erat dengan semangat perjuangan rakyat.

Baca Juga: Usman Hamid Soroti Pidato Optimistis Prabowo, Korupsi BUMN dan HAM Dipertanyakan

Balap karung sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda. Lomba ini awalnya dimainkan di sekolah dan institusi kolonial sebagai hiburan sederhana.

Setelah Indonesia merdeka, masyarakat mengadopsinya sebagai lomba utama dalam peringatan 17 Agustus karena mudah dimainkan dan tidak membutuhkan peralatan rumit.

Menurut penelitian Fitri, Nur, dan Putri (2020), balap karung menjadi salah satu permainan tradisional yang masih bertahan karena mampu mengingatkan masyarakat pada kesederhanaan sekaligus memperkuat interaksi sosial antarwarga.

Catatan sejarah juga menyebutkan bahwa balap karung menggunakan karung goni yang biasa dipakai untuk menyimpan beras atau biji-bijian.

Baca Juga: Rojali-Rohana Diremehkan? Gerindra Klaim Prabowo Berhasil Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Para peserta harus memasukkan kedua kakinya ke dalam karung, lalu melompat menuju garis finis. Kesederhanaan ini menjadikan balap karung simbol kebersahajaan rakyat Indonesia (Widyawati, 2019).

Lomba balap karung bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarat makna. Fitri dkk. (2020) menegaskan bahwa permainan tradisional seperti balap karung mampu melatih ketangkasan, keberanian, serta semangat pantang menyerah.

Peserta dipaksa keluar dari zona nyaman karena harus bergerak dengan cara yang tidak biasa. Selain itu, suasana riang di sekitar lomba menumbuhkan rasa kebersamaan dan mempererat ikatan sosial masyarakat.

Tradisi balap karung terus berkembang dengan berbagai modifikasi. Pada perayaan HUT ke-74 RI tahun 2019, panitia di beberapa daerah menambahkan aturan baru seperti penggunaan helm atau penutup mata.

Baca Juga: Pukat UGM Desak KPK Percepat Proses Dugaan Korupsi Bupati Pati

Menurut laporan Antara News yang dikutip dalam penelitian Fitri dkk. (2020), modifikasi ini tidak hanya menambah keseruan, tetapi juga menyampaikan pesan edukasi, misalnya pentingnya keselamatan berkendara melalui simbol penggunaan helm.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK dan Kejagung Berbagi Peran Tangani Kasus Korupsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:00 WIB
X