Kemunculan Anoa di Kejaksaan Agung Jadi Sorotan, Jurnalis Senior Curiga Ada Operasi Senyap

photo author
- Rabu, 6 Agustus 2025 | 18:00 WIB
Anoa di Kejagung munculkan spekulasi (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)
Anoa di Kejagung munculkan spekulasi (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)

bisnisbandung.com - Munculnya dua unit kendaraan taktis jenis Anoa di halaman Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan mengundang perhatian luas publik.

Kejadian ini berlangsung tak lama setelah beredarnya rumor soal penggerebekan di rumah Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Febri Adriansyah. Meskipun kabar penggerebekan telah dibantah oleh pihak kepolisian, kejaksaan, dan TNI, suasana tetap mengundang pertanyaan.

Jurnalis senior, Hersubeno Arief, menilai kehadiran kendaraan militer tersebut bukan sesuatu yang kebetulan.

Baca Juga: Sengketa Royalti, MK Ungkap WR Supratman Bisa Jadi Orang Terkaya Kalau Hak Cipta Diartikan Harfiah

“Tapi masalahnya ya hari ini kok publik kemudian dikejutkan dengan mejengnya atau dipajangnya dua kendaraan taktis, yakni Anoa, di kantor Kejaksaan Agung, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan,” ungkapnya di youtube pribadinya.

Dalam analisanya, ia menyebut bahwa langkah penempatan Anoa di area strategis seperti Kejaksaan Agung memiliki makna simbolis yang kuat, apalagi jika dikaitkan dengan peran strategis Jampidsus Febri Adriansyah dalam pemberantasan kasus-kasus besar korupsi.

“Artinya, kendaraan ini ya digunakan dalam kondisi tidak biasa, gitu. Kalau biasa-biasa saja, enggak mungkin dipajang ini. Kalau toh dijelaskan tidak ada apa-apa, ya tetap saja mengundang kecurigaan, atau setidaknya tanda tanya lah,” bebernya.

Baca Juga: Mr. Qodari Bongkar Strategi Prabowo dan Megawati Pasca Amnesti dan Abolisi

Polda Metro Jaya, Kejaksaan Agung, dan TNI sebelumnya telah menyampaikan penjelasan bahwa kehadiran ANOA tersebut merupakan bagian dari pengamanan rutin, khususnya untuk mendukung tugas Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH).

Febri Adriansyah saat ini menjabat sebagai Ketua Pelaksana Satgas PKH yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025.

Satgas ini dibentuk untuk menertibkan dan mengembalikan lahan hutan negara yang dikuasai secara ilegal, banyak di antaranya dimiliki oleh korporasi besar.

Satgas PKH berada di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Letjen TNI Syafri Samsudin, yang dikenal sebagai orang kepercayaan Presiden Prabowo Subianto.

Sejak beroperasi, Satgas ini telah menyita ratusan ribu hektare lahan sawit ilegal, termasuk dari ratusan perusahaan yang tersebar di berbagai provinsi.

Dua kendaraan tempur lapis baja Anoa yang diparkir di Kejaksaan Agung merupakan tipe 6x6 APC (Armored Personnel Carrier) produksi PT Pindad.

Baca Juga: “Teman Tapi Mesra” dengan Pemerintah, Adi Prayitno Ungkap Strategi Politik PDIP

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X