Bisnisbandung.com - Reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 yang dihadiri Presiden ke-7 RI Jokowi menuai sorotan tajam.
Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti menyebut acara tersebut sebagai “reuni abal-abal” yang sarat kejanggalan dan berujung viral di media sosial terutama TikTok.
Dalam video YouTube terbarunya Ikrar membeberkan berbagai keanehan dalam acara yang digelar di Solo tersebut.
Baca Juga: Rocky Gerung Nilai Pemerintah Gagal Yakinkan Pasar Global, Krisis Kepercayaan Jadi Hambatan
Menurutnya sejumlah peserta reuni justru bukan dari angkatan 1980 atau bahkan bukan alumni Fakultas Kehutanan UGM.
“Kalau pun ada yang hadir dari angkatan 1980, banyak juga yang bukan dari jurusan itu. Ada calo bus, tukang parkir, bahkan diduga ada mantan pejabat IKN dari ITB,” kata Ikrar.
Salah satu sosok yang ikut disorot adalah pria diduga Bambang Susantono mantan kepala Otorita IKN.
Ia disebut-sebut hadir di acara reuni meski bukan lulusan UGM, melainkan ITB dan University of California, Berkeley.
Sosok tersebut muncul dengan penampilan berbeda dan memicu spekulasi netizen.
Baca Juga: Pekerja Informal Kota Kian Rentan, Fenomena Setengah Pengangguran Marak Terjadi
“Kalau saya jadi Bambang, saya akan klarifikasi. Kalau bukan dia buktikan dengan wajah dan data,” ujar Ikrar.
Tak hanya itu Ikrar juga mengkritik keras penyelenggara acara yang dinilai tidak selektif dalam menghadirkan peserta.
Menurutnya seharusnya yang hadir adalah mereka yang benar-benar satu angkatan dan memiliki riwayat akademik yang sama.
“Kenapa tidak direkrut orang-orang seusia dan pernah duduk di jurusan yang sama? Ketika ditanya wartawan malah bingung jawab,” imbuhnya.
Baca Juga: Kemiskinan Turun Tipis, CELIOS Nilai Pemerintah Gagap Hadapi Masalah Struktural
Artikel Terkait
Ikrar Nusa Bhakti: Kasus Hukum di Indonesia Dikendalikan Politik Bukan Keadilan
PDIP Terancam Gembos? Ribka Tjiptaning Sebut Suara Partai Bisa Cuma 7%, Simak Analisis Adi Prayitno
Warga Mengeluh Bau Busuk, Dedi Mulyadi Sidak Pabrik Bulu Ayam
Kwik Kian Gie di Mata Rocky Gerung: Indonesia Kehilangan Tokoh Jujur dan Kritis
Dedi Mulyadi Sentil Keras! Anggaran APBD Jangan Jadi Saku Pribadi, Harus Berbasis Ketauhidan
SDN 3 Kedokanagung Rusak Parah, Bupati Lucky Hakim Turun Tangan Langsung!