bisnisbandung.com - Dua pekan pasca-penemuan jenazah Diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, Polda Metro Jaya mengungkapkan fakta baru yang menimbulkan polemik di ruang publik.
Polisi menyampaikan bahwa wajah korban ternyata ditemukan dalam kondisi tertutup plastik dan dililit lakban berwarna kuning sebuah detail penting yang baru diungkap setelah penyelidikan berlangsung lebih dari dua minggu.
Menanggapi perkembangan ini, kriminolog Adrianus Meliala memberikan analisis kritis terhadap proses penyelidikan yang dilakukan aparat.
Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Pola ‘Politik’ Vonis Hasto: Hukuman Ringan Demi Jaga Kekuasaan!
Ia mempertanyakan alasan di balik lambatnya publikasi informasi penting tersebut. Menurutnya, keterlambatan itu berpotensi membingungkan masyarakat serta menyulitkan para pengamat dan ahli dalam merumuskan analisis berbasis data faktual.
“Ini kalau kemudian lalu ada masyarakat yang berpikir bahwa ini Polri ini sebetulnya menambah-nambahkan, nih, menyesatkan publik dengan menambahkan satu fakta baru maka jangan heran kalau ada yang begitu,” lugasnya dilansir dari youtube Metro TV.
“Karena tadi, ini dianggap sebagai agak mengada-ada, nih. Sesuatu yang dari awal diyakini bahwa hanya ada lakban kuning di kepala korban kok sekarang malah tambah lagi dengan adanya plastik, ya kan? Setelah 2 minggu,” terusnya.
Adrianus menyoroti inkonsistensi pola komunikasi dari pihak kepolisian, yang dinilainya tidak berjalan secara sistematis.
Baca Juga: Amplop Kondangan Kena Pajak? Awalil Rizky: Pemerintah Dinilai Siksa UMKM dan Rakyat Kecil!
Fakta mengenai aktivitas terakhir Arya Daru dari kantor Kemlu, lalu ke pusat perbelanjaan, dan kembali ke rooftop gedung kantor di malam hari dianggap sebagai informasi sekunder yang tidak seharusnya didahulukan jika penyidikan pada TKP belum sepenuhnya tuntas.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa arah investigasi cenderung melompat ke motif tanpa terlebih dahulu menyelesaikan tahap awal mengenai penyebab pasti kematian.
Ia menekankan bahwa prinsip investigasi semestinya berpijak dari Tempat Kejadian Perkara, bukan dari dugaan-dugaan di luar peristiwa inti.
Dalam pandangannya, fakta keberadaan plastik dan lakban merupakan petunjuk krusial yang bisa memperkuat dugaan tertentu, seperti bunuh diri.
Baca Juga: 5 Koin Meme yang Menarik Untuk Diperhatikan Investor Kripto di Tahun 2025
Artikel Terkait
Kriminolog Nilai Sudah ada Kesimpulan Penyebab Kematian Diplomat Arya Daru, Polisi Pertimbangkan Sensitivitas
Data Digital Perlu Ditelusuri, Kepemilikan Lakban Bisa Jadi Kunci Soal Kematian Diplomat Arya Daru
Pakar Psikologi Forensik Ungkap Empat Skenario Kematian Diplomat Arya Daru
Kematian Diplomat Kemlu Belum Juga Terungkap, Kehadiran Kompolnas Diduga Ada Miss Prosedur di Kepolisian
Benang Merah Kematian Arya Daru, Kriminolog: Pembunuhan, Kelalaian, atau Skema Tertutup?
Kompolnas Beberkan Fakta Baru Kematian Arya Daru, Isi Kantong Kresek Terungkap