bisnisbandung.com - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, menilai bahwa penyidikan dugaan korupsi dalam pengadaan Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) belum mencapai titik krusial.
Meski eks Menteri Nadiem Makarim telah diperiksa dua kali oleh Kejaksaan Agung, statusnya masih sebatas saksi, dan belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini.
Menurut Yudi, publik sempat berharap bahwa pemeriksaan terakhir terhadap Nadiem akan menjadi momen penting dalam proses hukum, terutama setelah Kejaksaan menyebut hari tersebut sebagai hari yang “krusial”.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Menangis! Warga Makan Bangkai Ayam di Tengah Tumpukan Sampah TPA Sarimukti
Namun, kenyataan di lapangan justru menunjukkan bahwa Nadiem diperbolehkan pulang lebih awal, menandakan bahwa penyidik belum memiliki cukup bukti kuat untuk menetapkan status hukum lebih lanjut terhadapnya.
Yudi juga mencermati bahwa arah penyidikan kini mulai melebar dari lingkup awal yang hanya mencakup Kemendikbud dan vendor pengadaan Chromebook.
“Selama ini kan kita masih bermain di area Kemendikbud ya, kemudian vendor, artinya para penyuplai laptop dari Chromebook,” ujarnya dilansir dari youtube Metro TV.
“Namun kemudian Kejaksaan mulai memperluas proses penyidikannya, saya melihatnya ke jantung pertahanannya Pak Nadiem yaitu dengan menggeledah kantor GoTo, yang kita kenal sebagai Gojek,” sambungnya.
Baca Juga: Gibran Dibuang ke Papua? Pengamat Politik Bongkar Strategi Politik Licik di Balik Penugasan
Kejaksaan mulai menelusuri jejak yang mengarah ke ekosistem bisnis yang terkait dengan mantan menteri, salah satunya melalui penggeledahan kantor GoTo, induk perusahaan dari Gojek perusahaan yang pernah dipimpin oleh Nadiem sebelum masuk kabinet.
Langkah ini dinilai penting karena berpotensi mengungkap adanya hubungan antara entitas swasta dan keputusan strategis dalam kebijakan pengadaan barang publik.
Yudi melihat penyidik tengah mencoba menelusuri apakah ada korelasi antara suntikan dana dari Google ke Gojek pada tahun 2019 dan keputusan pemerintah dalam memilih Chromebook produk yang berbasis pada sistem operasi Google sebagai perangkat pembelajaran nasional.
Baca Juga: HMI Bukan Organisasi Tumbuh dari Bawah!’ Adi Prayitno: Cak Imin Jadi Biang Keributan
Ia menilai bahwa penyidikan mulai mendekati pusat-pusat pengaruh utama dalam proses pengadaan tersebut.
Artikel Terkait
“Saya Tidak Pernah Menoleransi Praktik Korupsi” Nadiem Makarim Akhirnya Angkat Bicara
Soal Tudingan Terhadap Nadiem Makarim, Kuasa Hukum: 3 T Dipaksakan Itu Tidak Benar
Perihal Korupsi di Kemendikbutristek, Nadiem Makarim Ungkap Telah Berusaha Meminimalisir Konflik Kepentingan
Dugaan Korupsi Laptop, Nadiem Tantang: Panggil Saya!
Kajian ICW dan Pernyataan Nadiem Tidak Selaras, Transparasi Jadi Sorotan
Proyek Chromebook Diselidiki, Nadiem Makarim Dicekal Ke Luar Negeri oleh Kejagung