Bisnisbandung.com - Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, semakin menjadi sorotan publik.
Ditemukan dalam kondisi yang tidak wajar dengan kepala tertutup lakban dan tubuh dalam posisi rapi peristiwa ini menimbulkan berbagai spekulasi.
Kriminolog Haniva Hasna menilai kuat adanya dugaan pembunuhan terencana, yang melibatkan skenario rekayasa agar terlihat seperti bunuh diri.
“Sangat memungkinkan bahwa ini adalah kasus pembunuhan. Karena kita kan perlu melihat ya, seberapa ketat dia melilitkan lakban ini,” jelasnya dilansir dari youtube Metro TV.
Baca Juga: Kriminolog Soroti Arti Simbolik Lakban dalam Kasus Diplomat Kemenlu
Menurut Haniva, sejumlah aspek teknis dalam kondisi korban menunjukkan ketidakwajaran. Salah satu poin penting adalah penggunaan lakban yang menutupi area vital seperti mulut dan hidung.
Dalam dunia kriminologi, hal ini sering diasosiasikan dengan upaya membungkam, bukan karakteristik umum dari tindakan bunuh diri.
Lebih lanjut, posisi tubuh korban yang ditemukan rapi serta tertutup selimut dinilai sangat janggal jika benar kematian terjadi karena tindakan sendiri.
“Pasti ketika dia kehilangan napas, pasti ada gerakan-gerakan yang asimetris yang membuat dia menjadi dalam posisi yang tidak rapi,” ujar Haniva.
Baca Juga: Perang Narasi! Dedi Mulyadi Vs Eko Soal Nama RSUD Al-Ihsan menjadi RSUD Welas Asih
Analisis lebih mendalam menunjukkan adanya kemungkinan staging atau rekayasa bunuh diri pasca-pembunuhan.
Dalam skenario seperti ini, pelaku telah terlebih dahulu menghilangkan nyawa korban, lalu mengatur ulang tempat kejadian agar tampak seolah-olah korban melakukan bunuh diri.
Teknik semacam ini umumnya dilakukan dengan perencanaan matang dan pemahaman akan pola investigasi.
Artikel Terkait
Tidak Seperti yang Beredar di Sosmed, Terkuak Pengakuan Tim SAR di Balik Evakuasi Juliana Marins
Bukan Agam Rinjani, Ini Sosok Tim SAR yang Turun Sendirian di Hari Pertama Evakuasi Juliana Marins
Pakar Sebut Pemerintah Brazil Sulit Gugat Indonesia dalam Kasus Juliana Marins
Warga Brazil Terus Lontarkan Kritik Soal Evakuasi Juliana Marins, DPR Beri Tanggapan
Spekulasi Kriminolog UI terkait Meninggalnya Diplomat Kemenlu di Kostan
Kriminolog Soroti Arti Simbolik Lakban dalam Kasus Diplomat Kemenlu