Korupsi Makin Parah, Pengamat: Rakyat Malah Makin Susah Cari Pekerjaan!

“Bayangkan kalau semua duit itu disita dan dikembalikan ke negara. APBN kita bisa aman tanpa perlu tarik utang tambahan,” ujarnya.

Adi juga menyindir keras lambannya penanganan sejumlah kasus besar seperti CSR Bank Indonesia, pengadaan jet pribadi di Papua, dan lain-lain yang hingga kini masih mengambang.

Dalam kesempatan itu, Adi juga memberi apresiasi kepada aparat penegak hukum yang mulai menunjukkan keberanian.

Ia menyinggung survei Litbang Kompas yang mencatat 73% masyarakat puas terhadap kinerja penegak hukum dalam pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Dunia di Ambang Katastrofi, Rocky Gerung Serukan Saatnya Indonesia Menghidupkan Nalar Non-Blok

"Tapi ini belum cukup. Korupsi harus dituntaskan sampai ke akar-akarnya. Tak peduli siapa pelakunya, dari partai mana, etnis apa, kalau terbukti korupsi, sikat! Jangan kasih ampun," serunya tegas.

Ia juga mengingatkan komitmen Presiden Prabowo yang pernah berjanji akan mengejar koruptor hingga ke Antartika.

“Nah sekarang pembuktiannya. Ini momentum jangan disia-siakan,” katanya.

Adi menutup pernyataannya dengan nada keras.

Baca Juga: Tajam! Soal Perang Iran-Israel, Pengamat: Trump Masuk Jebakan Kedunguannya Sendiri

Ia mengingatkan bahwa di tengah sulitnya ekonomi dan tingginya pengangguran publik tak butuh janji manis tapi aksi nyata dalam membersihkan negeri dari korupsi.

“Koruptor itu bukan hanya musuh negara tapi musuh rakyat. Hanya dengan menumpas mereka habis barulah kita bisa bicara soal pengentasan kemiskinan dan keadilan sosial,” pungkasnya.***