Dunia di Ambang Katastrofi, Rocky Gerung Serukan Saatnya Indonesia Menghidupkan Nalar Non-Blok

photo author
- Rabu, 25 Juni 2025 | 18:30 WIB
Rocky Gerung, Pengamat Politik (Tangkap layar youtube Official Inews)
Rocky Gerung, Pengamat Politik (Tangkap layar youtube Official Inews)

bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan kekhawatirannya terhadap eskalasi ketegangan global yang berpotensi menyeret dunia ke dalam kekacauan besar atau katastrofi.

Ia menilai bahwa kondisi geopolitik internasional saat ini tidak hanya mencerminkan konflik antarnegara, tetapi juga memperlihatkan kebangkrutan nalar strategis dalam diplomasi global, termasuk di kawasan Asia-Pasifik.

Rocky Gerung melihat bahwa ketegangan antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, hingga Jepang dan Korea Utara, menandai runtuhnya tatanan dunia pasca-Perang Dunia II.

Baca Juga: Timur Tengah dalam Cengkeraman Barat! Abu Janda Ungkap Iran Tidak akan Tutup Selat Hormuz

Bahkan, negara seperti Jepang yang selama ini tunduk pada batasan militer, kini mulai meningkatkan anggaran pertahanannya karena merasa tidak lagi sepenuhnya terlindungi oleh Amerika.

Hal ini membuka potensi perlombaan senjata di kawasan, termasuk keinginan beberapa negara untuk mengembangkan senjata nuklir.

Dalam skenario ekstrem, menurut Rocky Gerung, konflik berskala besar bisa memicu efek domino hingga ke Asia Tenggara.

Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar berpotensi menjadi sasaran infiltrasi kelompok-kelompok ekstremis yang memanfaatkan konflik sektarian di Asia Selatan.

Baca Juga: Eropa Paling Terancam Krisis Energi jika Iran Tutup Selat Hormuz, Pengamat Ingatkan Risiko Global

“Sangat mungkin mereka yang sedang menunggu kekacauan di Indonesia turun dari Asia Selatan lewat Thailand, Malaysia, masuk ke Indonesia jadi teroris lagi,” tegasnya dilansir dari youtube Official Inews.

Hal ini dapat memperburuk keamanan dalam negeri dan memunculkan kembali potensi radikalisasi yang selama ini ditekan.

Rocky Gerung juga menyoroti pentingnya Indonesia melakukan refleksi terhadap peran globalnya. Ia menilai bahwa respons Indonesia terhadap isu-isu besar dunia, termasuk konflik Palestina, sering kali dangkal dan hanya bersifat reaktif.

Padahal, Indonesia memiliki warisan besar sebagai pelopor Gerakan Non-Blok dan Konferensi Asia-Afrika yang dulu menjadi simbol perjuangan moral dan politik negara-negara dunia ketiga.

Baca Juga: Tajam! Soal Perang Iran-Israel, Pengamat: Trump Masuk Jebakan Kedunguannya Sendiri

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X