Data tersebut mencakup puluhan kasus pemerkosaan dan bentuk kekerasan seksual lainnya, meskipun tidak disertai rincian menyeluruh karena keterbatasan proses investigasi dan trauma yang dialami korban.
Skeptisisme terhadap angka atau detail peristiwa tidak berarti meniadakan fakta kejadian. Ia menilai bahwa pernyataan Fadli bisa menyakiti para penyintas dan memperkuat budaya penyangkalan yang selama ini menjadi penghambat dalam upaya penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu.
Lebih jauh, Ade menyatakan bahwa proyek penulisan ulang sejarah nasional harus dilakukan secara jujur dan terbuka terhadap kenyataan sejarah, termasuk yang menyakitkan sekalipun.***
Baca Juga: Diskon Pajak Hotel dan Kuliner di Jakarta, Strategi Pramono Anung Genjot Ekonomi Lokal
Artikel Terkait
Yudhi Soenarto Sindir Fadli Zon, Pengkritik Jokowi yang Enggan Dikritik
Diisukan ada Kepentingan Politik, Editor Ungkap Tak Benar Kalau Proyek Sejarah Hanya Inisiatif Pemerintah
Sejarah Bisa Dijadikan Alat Kekuasaan, Marzuki Singgung Penulisan Ulang Sejarah Seperti Pada Orde Baru
Muncul Isu Fakta Sejarah Dihilangkan, Fadli Zon: Kita Bukan Menulis Sejarah Pelanggaran HAM
Geram dengan Pernyataan Fadli Zon soal Tragedi Pemerkosaan 1998, Zainal Arifin Tunjukkan Bukti
Fadli Zon Tuai Protes, Usman Hamid: Menteri Kebudayaan Tak Layak Ragukan Tragedi Perkosaan 1998