Sikap Defensif Budi Arie Picu Ketegangan dengan PDIP, Ini Kata Pengamat

photo author
- Rabu, 28 Mei 2025 | 15:00 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi (dok instagram Budi Arie Setiadi)
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi (dok instagram Budi Arie Setiadi)


Bisnisbandung.com - Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi kembali jadi sorotan.

Setelah namanya terseret dalam pusaran dugaan penerimaan fee dari situs judi online, kini pernyataan kontroversialnya dalam rekaman suara yang diduga menyeret nama PDIP dan Menko Polhukam Budi Gunawan bikin panas situasi politik nasional.

Dalam YouTube Anak Bangsa TV, pengamat politik Rudi S Kamri menyoroti sikap defensif Budi Arie yang justru memperkeruh suasana.

Baca Juga: Wamenaker Jadi Dewan Penasihat Grib Jaya, Pegiat Media Sosial Curiga Ada Backup Penguasa

“Harusnya kalem saja ikuti proses hukum. Tapi ini malah reaktif, bahkan sampai menyebut PDIP dan Pak Budi Gunawan memframing tuduhan terhadap dirinya,” kata Rudi.

Dalam potongan percakapan yang diduga suara Budi Arie, terdengar tudingan bahwa sejumlah tokoh PDIP seperti Alvin, Toni, dan Kemas ikut terlibat dalam polemik judi online.

Bahkan nama Kepala BIN Budi Gunawan ikut disebut.

“Kalau betul itu suara Budi Arie maka tuduhannya sangat serius. Seolah-olah PDIP dan Pak Budi Gunawan mendikte kejaksaan. Ini bisa berujung pada persoalan hukum baru,” ujar Rudi.

Rudi pun mempertanyakan motif di balik sikap keras Budi Arie yang juga menjabat sebagai Ketua Umum relawan Projo kelompok loyalis Jokowi.

Baca Juga: APBD Bisa Terimbas Jika Naikkan Bantuan Dana Partai, Ray Rangkuti Kritik Suara Rakyat Bisa Terabaikan

Rudi mengungkap bahwa elite PDIP di DPR mulai gerah.

Dalam rapat di Komisi V yang membahas program Koperasi Desa Merah Putih, beberapa anggota fraksi banteng bahkan meminta Budi Arie minta maaf secara terbuka.

“Wajar PDIP marah ini tuduhan berat. Apalagi saat hubungan antara Megawati dan Prabowo sedang harmonis. Tuduhan ini seperti merusak tatanan,” kata Rudi.

Menurutnya Budi Arie tak pantas menyeret partai dalam upaya membela diri.

Baca Juga: Persoalkan Wacana Kenaikan Dana Partai: Dari 100 ke 1.000 Tak Berdampak, Sekarang Mau 10.000?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X