Bisnisbandung.com - Isu suksesi kepemimpinan di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai mengemuka seiring kegagalan partai berlambang Ka'bah itu lolos ke parlemen dalam Pemilu 2024.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai muktamar PPP ke depan bukan hanya soal memilih ketua umum baru.
Tapi juga momentum PPP merefleksi total untuk menyelamatkan partai Islam tertua di Indonesia ini.
Baca Juga: Analis Politik Minta Fokus pada Keaslian Ijazah Jokowi, Bukan Perdebatan Tak Berujung
“PPP harus membuka diri kepada siapa pun yang siap bertanding untuk menjadi ketua umum,” kata Adi dalam kanal YouTubenya.
Menurutnya tantangan terbesar ketua umum baru nanti adalah memastikan PPP kembali kompetitif dan lolos ke parlemen pada Pemilu 2029.
Sejumlah nama mulai disebut dalam bursa calon ketum PPP.
Dari internal nama-nama seperti Mardiono (Ketum PPP saat ini), Romahurmuziy alias Gus Romi, Sandiaga Uno, Taj Yasin, hingga Sekjen PPP Awani Thomafi masuk dalam daftar.
Namun menariknya muncul juga nama-nama eksternal termasuk tokoh-tokoh non-kader yang punya rekam jejak politik nasional.
Baca Juga: Sindiran Rocky Gerung Disikat Dedi Mulyadi,Gubernur Otak Dangkal yang Bikin Rakyat Tersadar
Nama-nama eksternal yang disebut Adi antara lain Gus Ipul, mantan Kasad Dudung Abdurachman, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga mantan Mendag Agus Suparmanto.
Namun publik juga ramai berspekulasi soal kemungkinan Anies Baswedan masuk bursa Ketum PPP.
Menanggapi hal itu Adi tak menyebut langsung nama Anies tapi menegaskan bahwa PPP “harus berani membuka pintu” kepada siapa pun, termasuk tokoh eksternal, selama bisa membawa PPP bangkit dan relevan kembali.
“Yang penting, siapapun yang memimpin PPP harus bisa membawa partai ini lolos ke parlemen,” tegasnya.
Baca Juga: Warga Heboh! Dikira Dedi Mulyadi, Ki Umbara Jadi Incaran Swafoto Warga Sukabumi
Artikel Terkait
Bareskrim Bilang Ijazah Jokowi Asli, Ini Kata Refly Harun
Perusakan Stadion Viral, Dedi Mulyadi: Tak Ada Ampun, Hukum Harus Tegak!
Peta Politik Berubah! Pengamat: Jawa Barat Jadi Kunci Kekuasaan
Kejagung Selidiki Pengadaan Laptop Kemendikbud, Diduga Ada Persekongkolan
Bukan dari APBD! Ini Sumber Bonus Rp1 Miliar dari Dedi Mulyadi untuk Persib Bandung
Bareskrim Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Bahlil Sebut Isu Palsu Sudah Tak Masuk Akal