Dikritik PNI, Projo Balik Sindir: Singgung Popularitas Partai

bisnisbandung.com - Tensi politik kembali menghangat setelah pernyataan Sekjen PNI Marhaenisme, Ibnu Prakoso, yang mengkritik keberadaan PSI dan peran Jokowi dalam kancah politik nasional.

Menanggapi hal itu, Projo organisasi relawan pendukung Jokowi memberikan respons keras dan menyindir balik posisi politik PNI saat ini.

Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, menyebut bahwa PNI tidak melihat realitas politik yang terjadi. Ia menekankan bahwa Presiden RI Ke-7 Jokowi sudah memiliki rekam jejak politik yang kuat bersama PDI Perjuangan.

Baca Juga: Inilah Kisah Keluarga Jokowi, Kritikus Politik: Dari Janji Politik hingga Dugaan Ijazah Palsu

“Karena, maaf, Pak Jokowi kan kemarin sudah di PDIP, enggak mungkinlah ngelirik-ngelirik PNI, kan begitu,” lugasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Official iNews, Jumat (16/5).

Menurutnya, karakter dan identitas politik Jokowi tidak sejalan dengan arah ideologis maupun posisi aktual PNI di perpolitikan nasional.

Pernyataan tersebut sekaligus membantah anggapan bahwa tidak ada partai yang mau menerima  Jokowi.

 Projo menilai bahwa jika Jokowi tidak masuk PNI, itu bukan karena tidak diterima, melainkan karena memang tidak ada alasan politis yang kuat untuk melirik partai tersebut.

Baca Juga: RUU Perampasan Aset Bikin Koruptor BUMN Ketar-Ketir, Ini Alasan Mahfud!

 Perbedaan visi politik antara Jokowi dan PNI menjadi faktor kunci yang menjelaskan jauhnya hubungan kedua pihak.

Lebih lanjut, Projo menilai bahwa PNI hingga kini belum menunjukkan daya tarik politik yang signifikan di tengah masyarakat.

 Bahkan, organisasi itu dinilai belum mampu keluar dari keterpurukan atau menghidupkan kembali relevansi politiknya sejak lama.

Hal ini dianggap menjadi bukti bahwa PNI belum berhasil membangun kepercayaan publik meski membawa slogan perjuangan yang kuat.

Baca Juga: Dendam Politik Jokowi? Pengamat Beri Peringatan untuk Rakyat Indonesia