Menariknya, dalam daftar undangan justru terdapat nama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang turut hadir.
Hal ini dijelaskan karena Sri Sultan memiliki latar belakang keluarga militer, berbeda dengan Gibran yang tidak memiliki hubungan langsung dengan institusi pertahanan negara.
“Iya. Karena Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, itu orang tuanya adalah tantara,” ungkap Komaruddin.
Keputusan ini memperlihatkan bahwa kehadiran dalam forum semacam ini tidak semata-mata ditentukan oleh jabatan politik, melainkan oleh kedekatan struktural dan emosional dengan komunitas TNI-Polri.***
Baca Juga: Operasi Siber Hitam: Bos Buzzer 150 Akun Ditangkap, Dibayar Rp865 Juta untuk Serang Kejagung!
Artikel Terkait
Pengamat Sebut Prabowo Coba Netralisir Isu Gibran, Tapi Polemik Etika Tetap Membayangi
Dukung Kunto Arief Capres 2029, Tokoh Reformasi Serang Gibran dan Jokowi
Citra Digital Gibran Disebut ‘Politik Sundel Bolong’, Hersubeno Sindir Konten Kunjungan di NTT
Pemakzulan Gibran Sekadar Usulan, Ketum Rampai Nusantara Tekankan Pahami Konstitusi
"Saya Jamin 1 Juta Persen” Arief Poyuono Tegaskan Gibran Memang Pilihan Prabowo
Gibran di Mata Rocky Gerung: Mengapa Isu Pemakzulan Jadi Sorotan Utama?