Kasus Bank BJB dan Sritex Masuk Babak Baru, Pegiat Media Sosial Ungkap  Dugaan Skandal Besar  

bisnisbandung - Pegiat media sosial Rinny Budoyo menyoroti perkembangan baru terkait kasus korupsi yang melibatkan Bank BJB dan pabrik tekstil raksasa Sritex.

Ia menyebut bahwa kasus kebangkrutan Sritex kini memasuki babak baru dengan potensi skandal besar di ranah hukum.

Menurut Rinny, selain kasus pailit yang menimpa Sritex di Solo, perusahaan tersebut kini tengah diselidiki oleh Kejaksaan Agung atas dugaan korupsi.

Baca Juga: Produksi Ayam Berlebih, Peternak Minta Pemerintah Tak Lepas Tangan: Harus Bertanggung Jawab

Ia mengungkap bahwa kemungkinan kasus ini juga akan menyeret nama-nama besar, termasuk keluarga kerajaan di Solo.

“Dan bisa jadi ada kemungkinan kasus korupsi raksasa ini bakal menyeret-nyeret juga keluarga raja Jawa di Solo. Ini bisa jadi bakal jadi skandal yang besar sekali,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube 2045 TV, Minggu (27/4).

Perkembangan kasus ini bermula dari Bank BJB, yang sebelumnya sudah tersandung skandal korupsi dana iklan sebesar Rp200 miliar dan kini dalam penanganan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mantan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Fraud dan FOMO Jadi Penyebab Tingginya Aduan E-Commerce, Menurut Asosiasi Industri

Namun, dugaan korupsi di Bank BJB tidak berhenti di kasus dana iklan. Rinny mengungkapkan, Bank BJB juga dikaitkan dengan kasus pemberian kredit jumbo kepada Sritex senilai sekitar Rp600 miliar yang berakhir macet seiring pailitnya perusahaan tekstil tersebut.

Penyidikan atas kasus kredit bermasalah ini kini ditangani oleh Kejaksaan Agung, terpisah dari penanganan kasus dana iklan oleh KPK.

Dalam penyelidikan, Kejaksaan Agung telah memanggil sejumlah pihak, termasuk manajer akuntansi Sritex, Yefta Bagus Setiawan.

Baca Juga: Membeludak! Lonjakan Pelamar PPSU Cerminkan Kelesuan Ekonomi di Jakarta