Was-Was Kondisi Indonesia, Direktur Celios Sebut Konsumsi Rumah Tangga akan Semakin Gelap

photo author
- Jumat, 11 April 2025 | 22:00 WIB
Operasi pasar beras murah diserbu warga (Instagram/ perum_bulog  )
Operasi pasar beras murah diserbu warga (Instagram/ perum_bulog )

 

bisnisbandung.com - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi ekonomi Indonesia, terutama dari sisi konsumsi rumah tangga yang menurutnya menunjukkan gejala penurunan yang mengkhawatirkan.

Menurut analisis Celios, indikator utama seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) memang masih berada di atas angka 100, namun tren penurunannya sejak Desember hingga Januari menjadi sinyal penting bahwa masyarakat mulai kehilangan optimisme terhadap daya beli mereka.

Penurunan ini terjadi bahkan di tengah periode kenaikan gaji tahunan, yang biasanya justru memicu kenaikan konsumsi.

Baca Juga: Tanpa Script Tanpa Sensor, Pengamat Politik: Dialog Prabowo dan 7 Pemred Momen Langka!

Huda juga menyoroti tren konsumsi rumah tangga selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini yang tercatat hanya tumbuh sekitar 4,9%.

 Meski masih menunjukkan pertumbuhan, angka ini berada di bawah tren historis dan mencerminkan penurunan kekuatan konsumsi masyarakat.

Salah satu faktor yang menjadi sorotan adalah terjadinya deflasi selama lima bulan berturut-turut pada tahun 2024, yang disebut sebagai indikator tertahannya belanja masyarakat.

 Selain itu, pendapatan disposable masyarakat atau pendapatan yang bisa dibelanjakan juga mengalami penurunan signifikan.

Baca Juga: Disambut Erdogan, Presiden Prabowo Ungkap Rencana Strategis Indonesia-Turki

 Jika sebelumnya mencapai 80% hingga 85% dari total pendapatan, kini hanya tersisa sekitar 75%.

Nailul menilai situasi ini sangat memprihatinkan, karena konsumsi rumah tangga merupakan tulang punggung ekonomi nasional dengan kontribusi mencapai lebih dari 50% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

 Ketika konsumsi menurun, maka potensi pertumbuhan ekonomi jangka pendek ikut terdampak.

Baca Juga: Kapan Presiden Prabowo Buka Forum Dialog dengan Publik? Ini Kata Politisi Gerindra

Kondisi ini diperparah dengan data pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tercatat dalam beberapa sumber.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK dan Kejagung Berbagi Peran Tangani Kasus Korupsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:00 WIB
X