Dalam videonya Rudi S Kamri turut menyoroti peran Kepala Sekretariat Presiden Hasan Nasbi yang dianggapnya gagal dalam menangani situasi ini.
"Sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas komunikasi istana, Hasan Nasbi seharusnya bersikap lebih tegas terhadap kasus ini. Tapi responsnya malah lemah dan terkesan tidak peduli," kritik Rudi S Kamri.
Ia pun menuntut agar Hasan Nasbi dicopot dari jabatannya.
"Kalau punya integritas lebih baik dia mengundurkan diri. Jika tidak Presiden Prabowo harus segera mencopotnya. Ini menyangkut kredibilitas pemerintah," tegasnya.
Baca Juga: Publik Geram dengan Kinerja Wapres Gibran, Buya Tafta: Orang Ini Tidak Cukup Punya Kapasitas!
Rudi S Kamri juga menyindir kapasitas Hasan Nasbi sebagai juru bicara istana.
"Dia bukan pendukung murni Prabowo. Dia dulunya dari kubu seberang. Tidak heran kalau PCO (Presidential Communication Office) sekarang ini kurang berfungsi maksimal," katanya.
Teror terhadap Tempo disebut sebagai bentuk ancaman nyata terhadap kebebasan pers dan demokrasi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Bikin Bahrain Frustrasi! Kemenangan yang Merusak Peluang Lawan
"Media adalah pilar keempat demokrasi. Jika ini dibiarkan maka kita mundur ke era otoritarian," ujar Rudi S Kamri.
Ia pun mengajak masyarakat untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Jangan takut! Tempo tidak gentar dan kita juga tidak boleh gentar! Kebebasan pers harus tetap hidup!" pungkasnya.***
Artikel Terkait
Resmi! Indonesia Masuk New Development Bank, Prabowo: Ini Akan Percepat Transformasi Ekonomi
Jokowi Disebut Bisa Hancurkan PDI-P, Ikrar Nusa Bhakti Ingatkan Bahaya Cawe-Cawe Politik
Hendri Satrio Sentil Pemerintah soal Teror Tempo, Kok Jubir Presiden Bilang Dimasak Saja?
Tiru Kebijakan Dedi Mulyadi, Gubernur Banten Andra Soni Matangkan Rencana Pemutihan Pajak Kendaraan
Jelang Lebaran, Mendag Budi Santoso Sidak Pasar Kebon Kembang Bogor
Dedi Mulyadi Desak OJK Berantas Bank Gelap dan Pinjol Ilegal, Warga Jawa Barat Harus Dilindungi!