Jokowi Disebut Bisa Hancurkan PDI-P, Ikrar Nusa Bhakti Ingatkan Bahaya Cawe-Cawe Politik

photo author
- Rabu, 26 Maret 2025 | 17:15 WIB
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti (dok youtube Ikrar Nusa Bhakti)
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti (dok youtube Ikrar Nusa Bhakti)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menyoroti hubungan yang semakin merenggang antara Jokowi dan PDI-P.

Ikrar Nusa Bhakti memperingatkan bahwa jika PDI-P ingin tetap independen maka partai berlambang banteng ini harus waspada terhadap intervensi politik Jokowi yang bisa berujung pada kehancuran partai.

Ketegangan antara Jokowi dan PDI-P bukanlah hal baru.

Baca Juga: Siapa Presiden Sebenarnya? Mahfud MD: Jika Benar Menteri Minta Perlindungan ke Jokowi, Itu Tragedi Bangsa

Namun dalam beberapa bulan terakhir friksi ini semakin tajam terutama setelah pemilu 2024.

Jokowi yang selama ini didukung penuh oleh PDI-P sejak awal karier politiknya kini justru dinilai tengah bermain politik dengan cara yang merugikan partai tersebut.

Dalam analisanya Ikrar Nusa Bhakti menyebut bahwa Jokowi tengah memainkan strategi politik yang mirip dengan yang pernah dilakukan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia menilai Jokowi mencoba membangun citra sebagai korban politik meskipun dalam praktiknya ia justru memiliki kontrol besar atas berbagai aspek kekuasaan.

"Kalau kita lihat, Jokowi berusaha membentuk narasi bahwa dirinya adalah korban dari elite PDI-P. Tapi kita juga tahu SBY jauh lebih canggih dalam memainkan strategi ini dibandingkan Jokowi," ujar Ikrar Nusa Bhakti dalam youtubenya.

Baca Juga: Jurnalis Terancam, Dewan Pers Tegaskan agar Kapolri Usut Kasus Teror Secara Transparan

Namun perbedaannya terletak pada sikap SBY yang tidak sampai melakukan manuver politik yang merugikan partai besar seperti PDI-P.

Sedangkan Jokowi justru terlihat semakin agresif dalam membentuk basis politik baru di luar partai yang telah membesarkannya.

Ikrar Nusa Bhakti juga menyinggung bagaimana Jokowi telah berusaha mengintervensi partai-partai lain untuk mengamankan kepentingan politiknya pasca-kepresidenan.

Salah satu yang paling mencolok adalah upayanya dalam membentuk dan mengendalikan Golkar serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca Juga: ‘Indonesia Republik Rasa Kerajaan’ Hendri Satrio: Kenapa Anak Presiden Selalu Jadi Calon?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X