Sinyal Krisis Mulai Tampak di Depan Mata, Hersubeno Arief; Mengapa IHSG bisa Anjlok Begitu Dalam?

photo author
- Rabu, 19 Maret 2025 | 20:05 WIB
Hersubeno Arief, Jurnalis Senior (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)
Hersubeno Arief, Jurnalis Senior (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)

 Selain itu, penerimaan pajak turun drastis dari Rp400,36 triliun pada Februari 2024 menjadi hanya Rp187,8 triliun pada Februari tahun ini.

Menurut Hersubeno, defisit yang semakin dalam ini menunjukkan lemahnya pengelolaan fiskal pemerintah, sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi investor.

 Ketidakjelasan dalam pengumuman APBN juga menjadi faktor yang menambah kepanikan di pasar.

Kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi domestik juga mendorong aksi jual besar-besaran dari investor asing. Hingga 17 Maret 2025, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp26,9 triliun, yang semakin menekan IHSG.

Baca Juga: Dugaan Pungli di Tol Dalam Kota, Polisi Terekam Terima Salam Tempel

Selain itu, saham sektor perbankan, terutama bank-bank milik pemerintah, mengalami tekanan besar.

Sejak pengumuman resmi terkait Danantara pada 24 Februari 2025, IHSG terus menunjukkan pelemahan, dengan saham-saham perbankan mengalami penurunan signifikan.

“Saham perbankan, terutama Himbara (bank milik pemerintah), sebenarnya sudah mengalami tekanan sejak menjelang diumumkannya Danantara,” lugas Hersubeno.***

 Baca Juga: Jangan Rusak Demokrasi! Rudi S Kamri Sentil Jokowi: Sudah Saatnya Tahu Diri

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X