Kasus seperti Sritex yang harus tutup, Sunken yang kembali ke Jepang, serta Yamaha Music Indonesia yang mem-PHK ribuan karyawan menjadi bukti nyata bahwa daya beli masyarakat sedang dalam kondisi lemah.
Survei terbaru dari Populix juga mengungkap perubahan pola belanja masyarakat. Sebanyak 87% konsumen lebih mengutamakan pembelian makanan dan minuman, sementara minat terhadap barang-barang tersier seperti pakaian, perabot rumah tangga, dan elektronik mengalami penurunan drastis.
Tom MC Ifle menekankan bahwa tren ini menjadi pukulan telak bagi sektor ritel yang biasanya mengalami lonjakan penjualan selama Ramadan dan Lebaran.
Baca Juga: Mau Cerdaskan Bangsa Kok Dana Pendidikan Dipangkas, Rocky Gerung Sentil Prabowo
Lebih dari itu, sebanyak 52% konsumen kini lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan, sementara 33% di antaranya mulai memangkas pengeluaran untuk barang non-esensial.
Tom MC Ifle melihat bahwa fenomena ini tidak bisa dianggap remeh, terutama ketika 84% masyarakat mengandalkan tabungan pribadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ini menunjukkan bahwa daya beli belum benar-benar pulih dan masih bergantung pada cadangan keuangan yang semakin menipis.***
Baca Juga: Isu Sri Mulyani Mundur dari Kabinet, Bahlil: Menteri Itu Urusan Presiden, Bukan Kita
Artikel Terkait
Perang Sumber Bisnis Bagi Amerika Serikat, Ketergantungan Dunia pada Senjata AS
Bisnis Lokal Banyak yang Bangkrut, Pengusaha Ini Ungkap Lebih Baik Usaha di Luar Negeri
Alasan Bukalapak Tutup Bisnis, Dr Indrawan Nugroho Singgung Promosi Agresif Shopee
Tak Ada Lagi Study Tour dan Renang Berbayar di Sekolah! Dedi Mulyadi: Jangan Jadi Ladang Bisnis
Pelajaran Bisnis dari Timothy Ronald: Hidup Itu Seperti di Drama ‘Squid Game’
Buat Yang Mau Mau Aja, Ini Dia Bisnis Yang Mudah Anda Jalankan!