Rakyat Dipertaruhkan? Danantara Pertaruhan Nasib Ekonomi Indonesia

photo author
- Selasa, 25 Februari 2025 | 19:00 WIB
Presiden Prabowo resmi meresmikan peluncuran Danantara pada Senin, 24 Februari 2025. (Dok. Tim Prabowo)
Presiden Prabowo resmi meresmikan peluncuran Danantara pada Senin, 24 Februari 2025. (Dok. Tim Prabowo)

bisnisbandung.com - Ferry Irwandi, Founder Malaka Project, memberikan pandangannya mengenai peran Danantara dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, Danantara merupakan lembaga investasi super holding yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara melalui investasi strategis.

“Jadi bisa dibilang Danantara itu adalah sebuah lembaga investasi, sifatnya super holding. GTC Singapura banyak kesamaan, tapi ada perbedaan fundamental juga,” ucapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube MALAKA.

Baca Juga: Efisiensi atau Kepentingan Politik? Ganjar Soroti Pemangkasan Anggaran

“Yang mana, lembaga ini diperuntukkan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara kita melalui investasi,” sambungnya.

Dengan sumber dana yang berasal dari dividen BUMN, penyertaan modal negara, efisiensi APBN, serta aset BUMN yang mencapai Rp14.000 triliun, Danantara diharapkan mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Ferry Irwandi menekankan bahwa model investasi seperti ini bukanlah hal baru di dunia. Beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, dan China telah memiliki lembaga serupa dengan berbagai tingkat keberhasilan.

Baca Juga: Tanpa Lawan! AHY Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Umum Demokrat, Siap Hadapi Pemilu 2029

 Jika dijalankan dengan baik, Danantara bisa menjadi game changer bagi perekonomian Indonesia, dengan target pertumbuhan ekonomi mencapai 6 hingga 7 persen.

 Namun, ia juga mengingatkan bahwa kegagalan dalam pengelolaan akan berakibat serius, termasuk krisis ekonomi berkepanjangan, defisit APBN yang semakin besar, serta hilangnya kepercayaan investor.

Menurutnya, agar Danantara dapat berfungsi optimal, pengelolaannya harus dilakukan oleh orang-orang yang kompeten, independen, dan terbebas dari intervensi politik.

Transparansi dan fokus pada return on investment menjadi kunci keberhasilan. Ia juga menggarisbawahi bahwa jika terjadi korupsi, penyalahgunaan proyek, atau intervensi pemerintah yang berlebihan, maka risiko kegagalan sangat tinggi.

Skeptisisme masyarakat terhadap proyek ini juga dipandang wajar, mengingat pengalaman negatif dari beberapa megaproyek sebelumnya.

Baca Juga: Langgar Larangan Study Tour, Dedi Mulyadi: 133 Kepsek SMA/SMK di Jawa Barat Bakal Kena Sanksi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X