Di tengah kontroversi ini gerakan "Adili Jokowi" yang menyerukan pertanggungjawaban Jokowi atas dugaan pelanggaran dalam pemilu semakin menggema.
Di berbagai daerah muncul tuntutan agar Jokowi diadili atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan.
Zainal Arifin menilai ada dua kemungkinan terkait gerakan ini.
Pertama jika hubungan Prabowo dan Jokowi tetap harmonis, maka upaya mengadili Jokowi tak akan terjadi.
Baca Juga: Tebang Pilih Kartu Merah? Satria Naufal: Lebih Baik Hajar Habis, Adili, Penjarakan!
Kedua jika hubungan mereka merenggang bisa jadi Jokowi benar-benar akan menghadapi proses hukum di masa depan.
"Saat ini sulit membayangkan Prabowo akan membiarkan Jokowi diadili mengingat posisi Gibran sebagai wakilnya. Tapi politik itu dinamis. Jika relasi mereka berubah situasi bisa berbalik," kata Zainal Arifin.
Pernyataan Prabowo yang menegaskan kesiapan Gerindra untuk 2029 juga dianggap sebagai sinyal politik.
Zainal Arifin menilai bisa jadi ini adalah cara Prabowo untuk memastikan bahwa Jokowi tidak lagi mencampuri politik nasional setelah 2024.
Baca Juga: Kebijakan Serampangan! Fidela Marwa: Rakyat Ketakutan Akibat Tata Kelola Pemerintah Buruk
"Ucapan terima kasih itu mungkin bukan sekadar formalitas tapi juga cara untuk memberi batasan. Artinya 'terima kasih atas 2024 tapi 2029 kami akan bertarung sendiri'," jelasnya.***
Artikel Terkait
KPK Tahan Hasto Kristiyanto, Ini Alasan yang Diungkap Setyo Budiyanto
Ray Rangkuti Desak Pembatalan Retreat Kepala Daerah, Efisiensi Anggaran Harus Diutamakan!
Adian Napitupulu Baca Puisi Usai Hasto Ditahan, PDI Perjuangan Kumpulkan Kader di DPP
Rocky Gerung Sindir Istana: Jangan Bantah ‘Indonesia Gelap’, Buktikan dengan Data!
Bivitri Susanti Bongkar Modus Politik: Rakyat Dibuat Sibuk, Kekuasaan Tetap di Tangan Elite!
Megawati Perintahkan Kepala Daerah PDI Perjuangan Tunda Retreat di Magelang