Banyak kontraktor yang mengerjakan proyek di IKN belum menerima pembayaran.
"Mereka harus bayar karyawan tapi proyeknya malah merugi. Bagaimana ini bisa dibiarkan?" tanyanya.
Deddy Sitorus menilai target pemindahan 16.000 ASN ke IKN pada Agustus 2024 terlalu ambisius.
Ia membandingkan dengan Putrajaya di Malaysia yang butuh waktu bertahun-tahun hingga ribuan pegawai benar-benar pindah.
Baca Juga: Alifurrahman Curiga Bahlil Keceplosan Sebut Nama Wapres, Ada Skenario Politik?
"Apakah ada urgensi yang mengharuskan kita mengejar target Pak Jokowi? Kenapa harus terburu-buru?" ujarnya.
Menurutnya lebih realistis jika pemindahan ASN dilakukan bertahap.
Ia mengusulkan agar hanya Wakil Presiden dan beberapa kementerian terkait yang berkantor di sana sebagai langkah awal.
Deddy Sitorus mengingatkan bahwa proyek IKN bisa menjadi beban jika dipaksakan tanpa perencanaan matang.
Baca Juga: China Unggul di Software, Amerika Serikat Kuat di Hardware, Lebih Berharga Mana?
Ia menyoroti kondisi bandara di IKN yang kebanjiran dan jalanan yang masih berlumpur usai hujan deras.
"Bandara di IKN penuh lumpur bahkan ada buaya masuk. Ini bukti perencanaan buruk. Jangan sampai proyek besar ini malah jadi proyek mangkrak," tegasnya.
Deddy Sitorus menegaskan bahwa PDIP mendukung pemindahan ibu kota tetapi harus dilakukan secara rasional dan tidak mengorbankan sektor lain yang lebih mendesak.
Ia berharap Presiden terpilih Prabowo Subianto tidak gegabah menggelontorkan Rp14,5 triliun lagi untuk proyek ini.
Baca Juga: Kabinet Ricuh! Jhon Sitorus Ungkap Golkar dan Gerindra Seperti Saling Sikut
Artikel Terkait
Anggaran IKN Diblokir! Menteri PUPR Dody Hanggodo: Progresnya Buat Beli Makan Siang
Ngeri! Said Didu Sebut SDA Morowali ‘Dijual’ ke China Secara Legal
Sekolah Bukan Pasar! Dedi Mulyadi Tegas Stop Jualan Buku & Seragam
Suruh Saja Wapres Gibran Ngantor di IKN Sentil Deddy Sitorus
Kabinet Prabowo Retak? Rocky Gerung: Golkar Pasang Badan untuk Bahlil, Gerindra Tak Tinggal Diam
"Bahlil Itu Orang Kepercayaan Jokowi", Selamat Ginting Ingatkan Publik