Suruh Saja Wapres Gibran Ngantor di IKN Sentil Deddy Sitorus

Bisnisbandung.com - Politikus PDIP Deddy Sitorus kembali mengkritik proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dinilainya sebagai "mimpi" Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Deddy Sitorus dengan kondisi keuangan negara yang defisit tidak realistis jika pemerintah tetap memaksakan anggaran besar untuk pembangunan IKN.

Dalam youtube Indonesia Lawyers Club, Deddy Sitorus pun menyinggung status IKN yang hingga kini belum jelas.

Baca Juga: Sengit! Perang AI Amerika Serikat vs China, Raymond Chin: Hidup Kalian Bakal Diatur Siapa?

"Apakah kemudian ini menjadi tanda-tanda dari mangkraknya IKN? Salah satu alasan kita dulu mendukung IKN adalah karena itu akan melibatkan peran swasta tidak membebani APBN dan dilakukan secara hati-hati bukan sistem kebut semalam," kata Deddy Sitorus.

Deddy Sitorus menyoroti defisit anggaran negara yang terus membengkak.

Ia mengungkapkan bahwa defisit APBN tahun lalu hampir mencapai Rp 400 triliun sementara proyeksi defisit tahun 2025 bisa mencapai Rp 1.200 triliun.

"Apakah realistis bagi Pak Prabowo untuk menggelontorkan Rp 14,5 triliun ke IKN yang belum dinikmati siapa-siapa sementara sektor lain lebih membutuhkan?" ujarnya.

Deddy Sitorus berharap Presiden terpilih Prabowo Subianto lebih realistis dalam mengelola anggaran.

Baca Juga: Rinny Budoyo: Megawati Masih Eksis, Keluarga Jokowi Bisa Dibuat Menangis

Menurutnya memaksakan pembangunan IKN dalam kondisi fiskal terbatas justru bisa memperburuk situasi ekonomi nasional.

Deddy Sitorus juga membandingkan pembangunan IKN dengan Putrajaya ibu kota administratif Malaysia.

Ia mengatakan bahwa di tahun kelima sejak dibangun hanya sekitar 3.000 pegawai yang pindah ke sana.

"Tidak ada keharusan bahwa tahun ini semua ASN pindah ke sana. Kenapa kita harus mengejar target Jokowi? Nggak ada urgensinya," tegasnya.

Baca Juga: Siasat Naikkan Citra Presiden Prabowo? Agustinus Berspekulasi ada Strategi Good Cop, Bad Cop