Nama AHY yang ikut terseret dalam polemik ini menimbulkan spekulasi bahwa ada skenario politik tertentu yang dimainkan.
Rocky Gerung menduga Jokowi sengaja menempatkan AHY sebagai Menteri ATR dalam waktu singkat untuk menciptakan situasi yang dapat merugikan Partai Demokrat dan keluarga SBY di kemudian hari.
"Jangan-jangan ini jebakan Batman. AHY masuk sebagai Menteri ATR hanya 8 bulan lalu tiba-tiba namanya dikaitkan dengan skandal besar seperti ini. Ini seperti strategi politik yang dirancang untuk mengarahkan kesalahan ke Demokrat," ujar Rocky Gerung.
Jika dugaan ini benar maka kasus pagar laut bukan hanya soal penyalahgunaan izin tetapi juga manuver politik yang lebih besar untuk menjatuhkan lawan di panggung nasional.
Di luar aspek hukum dan politik isu pagar laut juga berpotensi memicu konflik horizontal di masyarakat.
Menurut Rocky Gerung persepsi publik terhadap kasus ini dapat berkembang menjadi sentimen rasial atau etnis terutama di wilayah Banten dan Tangerang yang memiliki sejarah politik dan sosial yang dinamis.
"Jika tidak segera diselesaikan ini bisa memicu ketegangan yang lebih luas. Masyarakat ingin kejelasan siapa yang diuntungkan dan siapa yang harus bertanggung jawab atas skandal ini," tutupnya.***
Artikel Terkait
Jokowi di Gorong-Gorong dan Prabowo di Toko Buku, Rocky Gerung ungkap Perbedaan Gaya Kepemimpinan
Dedi Mulyadi Tindak Tegas! Tambang Ilegal di Subang Dibubarkan Langsung di Lapangan
Dedi Mulyadi Bongkar Perubahan Penghitungan DAU, Jabar Lebih Adil Dibanding Sebelumnya
Eep Saefulloh Fatah: Adakah Ruang untuk Gibran Membuktikan Diri sebagai Pemimpin?
Tak Perlu Mobil Baru, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Evaluasi Anggaran Rapat dan Perjalanan Dinas
Raport Merah 100 Hari Prabowo-Gibran, Adi Prayitno Ungkap Perbedaan Survei