Bisnisbandung.com – Publik dikejutkan dengan keberadaan pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang.
Struktur ini menimbulkan berbagai spekulasi, termasuk dugaan adanya proyek tersembunyi yang tidak diketahui masyarakat.
Kehebohan ini membuat ceramah lama Cak Nun mengenai eksploitasi kekayaan alam kembali viral di media sosial.
Baca Juga: Istana Ungkap Ingin Meminimalisir Kecurangan dalam PPDB dengan Mengganti Sistem Zonasi
Pernyataan Cak Nun yang Kembali Hangat
Muhammad Ainun Nadjib, atau yang akrab disapa Cak Nun, dalam ceramahnya beberapa tahun lalu sempat menyoroti bagaimana sumber daya alam Indonesia dikuasai oleh pihak tertentu tanpa sepengetahuan rakyat.
Ia menyebut bahwa reklamasi bukan hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di berbagai wilayah lain di Indonesia.
"Masih reklamasi, seperti yang Anda ketahui reklamasi itu jangan dipikir cuma di Jakarta. Ada 37 wilayah yang sudah dan sedang dikerjakan," ujar Cak Nun dalam salah satu ceramahnya yang kini kembali beredar di dunia maya.
Reklamasi dan Kota-Kota Baru
Cak Nun juga menyoroti bahwa reklamasi di beberapa daerah terus berjalan meskipun sempat ada penolakan.
Ia menyebut bahwa reklamasi di Jakarta pernah dibatalkan oleh Anies Baswedan, namun proyek serupa di Serang, Makassar, Ternate, dan Bali tetap berlanjut.
Menurutnya, proyek-proyek ini bukan sekadar pengembangan kota, melainkan rencana besar untuk membangun kota-kota baru yang tidak dihuni oleh masyarakat lokal.
"Jadi mereka akan menciptakan kota-kota besar yang penghuninya bukan orang Indonesia, tidak berbahasa Indonesia, dan kaya raya di wilayah-wilayah itu," tegasnya.
Baca Juga: Raport Merah 100 Hari Prabowo-Gibran, Adi Prayitno Ungkap Perbedaan Survei
Artikel Terkait
Banjir Kritikan, Media Asing Soroti 100 Hari Pertama Presiden Prabowo
Mahfud MD Ungkap Pemilik Sertifikat Ilegal HGB Harus Dipidanakan: Tidak Hanya Dibatalkan
Pagar Laut Tanggerang Baru Terbongkar 18,7 km, Brigjen TNI Harry Indarto ungkap Kendala Utama
Eep Saefulloh Fatah: Adakah Ruang untuk Gibran Membuktikan Diri sebagai Pemimpin?
Raport Merah 100 Hari Prabowo-Gibran, Adi Prayitno Ungkap Perbedaan Survei
Istana Ungkap Ingin Meminimalisir Kecurangan dalam PPDB dengan Mengganti Sistem Zonasi