Panda Nababan juga mengungkapkan bahwa Megawati telah melalui banyak pengalaman pahit termasuk ancaman dari pihak militer pada masa lalu.
"Bu Mega sudah melewati berbagai ujian berat. Jadi keputusan memecat Jokowi bukan soal benci atau dendam melainkan murni urusan aturan partai," jelasnya.
Selain mengkritik Jokowi, Panda Nababan juga menyinggung menantu Jokowi, Bobby Nasution.
Panda Nababan menyebut Bobby bersikap santai dan tidak menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung partai.
Baca Juga: Refly Harun: Jangan Kaget Ya Wapres Nantinya Puan Maharani, Bukan Lagi Gibran
"Lihat Bobby itu cengengesan saja. Padahal partai ini besar karena kerja keras kader-kadernya. Jangan sampai terlihat seperti main-main," sindir Panda.
Panda Nababan mengingatkan bahwa 2024 adalah tahun yang penuh pembelajaran politik bagi bangsa Indonesia.
Ia berharap transisi kekuasaan bisa berjalan damai tanpa konflik antarsuku atau golongan.
"Apapun ceritanya kesatuan dan persatuan bangsa itu yang paling penting. Peralihan kekuasaan harus berjalan tanpa pertumpahan darah. Ini esensi dari demokrasi yang harus dijaga," tutup Panda Nababan.***
Artikel Terkait
Gibran Terancam Dibuang? Refly Harun Prediksi Megawati dan Prabowo Bersatu!
100 Hari Prabowo, Rocky Gerung Soroti Kinerja Kabinet dan Wapres Gibran yang Dinilai Tak Bekerja
Prabowo Perintahkan Pagar Laut Dicabut, Hersubeno: Jangan Ada Pejabat yang "Melipir"!
Jangan Sampai Rakyat Terus Frustrasi, Rocky Gerung Desak Evaluasi Kabinet Prabowo
Cerita Di Balik Megawati yang Menahan Ambisi Jokowi Tiga Periode, Versi Deddy Sitorus
Nasi Goreng Megawati, Ikrar Nusa Bhakti: Simbol Hangatnya Hubungan dengan Prabowo