Bisnisbandung.com - Politikus dan pakar hukum tata negara Refly Harun menyampaikan analisisnya mengenai dinamika politik yang berkembang.
Salah satu sorotan utamanya adalah kemungkinan persatuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
Refly Harun mengungkapkan bahwa meskipun keduanya memiliki sejarah politik yang cukup kompleks peluang untuk berkoalisi sangat terbuka terutama jika PDIP tetap menjadi oposisi.
Baca Juga: Jikustik Merilis single terbaru di awal Tahun ini Juwitaku
Dalam youtubenya Refly Harun mengungkapkan situasi ini bisa mengancam stabilitas politik Indonesia.
Mengingat PDIP merupakan partai terbesar dengan Puan Maharani sebagai ketua DPR.
Refly Harun berpendapat bahwa sangat tidak mungkin bagi PDIP untuk bertahan sebagai oposisi selama lima tahun penuh.
Oleh karena itu presiden Prabowo akan berusaha agar PDIP bergabung dalam pemerintahan.
Refly Harun menilai "Negosiasi politik ini posisi strategis Puan Maharani bisa menjadi kunci."
Baca Juga: Drama Politik Kasus Hasto, Hendri Satrio: Antara Penguasa, Mantan Penguasa dan Penguasa Hibrid
Sebagai figur penting dalam PDIP Puan bisa saja dijadikan calon wakil presiden dalam pemerintahan Prabowo.
Sebuah langkah yang dianggap dapat mengamankan keberlangsungan koalisi besar.
Namun dalam pembahasan politik ini Refly Harun menyoroti nasib wakil presiden Gibran Rakabuming Raka yang dianggap menjadi bagian dari dinasti Jokowi.
Gibran tampaknya berada dalam posisi yang rentan.
Artikel Terkait
Okky Madasari Bongkar Isu Sabotase, Jokowi Tetap Jadi Pemain Utama di Era Prabowo?
Desakan untuk Prabowo, Petrus Selestinus: Bongkar Keterlibatan Aguan dan Jokowi di Proyek Pagar Laut
Siti Zuhro: Penghapusan Presidential Threshold Bisa Akhiri Dinasti Politik Jokowi
PDIP Main Dua Kaki, Adi Prayitno: Oposisi Indonesia Dipastikan 'Wassalam'
Gawat! Rocky Gerung Ungkap Anggaran Makan Siang Gratis Hanya Bertahan Sampai Juni 2025
Pelajaran untuk Jokowi, Feri Amsari: Konstitusi Tetap Memberi Ruang Meski Sering Dilukai