Bisnisbandung.com - Pernyataan mengejutkan datang dari Adi Prayitno seorang pengamat politik terkait langkah politik terbaru yang diambil oleh PDIP.
Dalam youtubenya Adi Prayitno menilai keputusan PDIP yang siap bekerja sama dengan Prabowo Subianto, oposisi di Indonesia dipastikan akan ‘mati’ dan tidak akan lagi menjadi kekuatan pengimbang di masa depan.
Belum lama ini Ahmad Basarah petinggi PDIP menyatakan bahwa partainya tidak akan lagi menjadi oposisi dan siap bergabung dengan Prabowo Subianto dalam koalisi politik yang lebih besar.
Baca Juga: Susun Rencana Bisnis 2025 Untuk Anda Bisa Meraih Tujuan Anda!
Hal ini tentu mengejutkan banyak pihak terutama mereka yang mengharapkan PDIP tetap menjaga posisi kritis terhadap pemerintah.
Bagi Adi Prayitno keputusan ini bukan hanya mengubah arah politik PDIP tetapi juga menandakan bahwa masa depan oposisi di Indonesia akan mengalami kesulitan besar.
Adi Prayitno menjelaskan "Selama ini partai-partai yang berada di luar pemerintahan sering kali hanya diam ketika kebijakan tidak berpihak pada rakyat."
"Dengan PDIP bergabung dengan pemerintah maka oposisi akan kehilangan kekuatannya dan suara-suara kritis yang mengawasi kebijakan pemerintah akan hilang," ujar Adi Prayitno.
Dalam pandangan Adi Prayitno keputusan PDIP untuk bergabung dengan Prabowo Subianto namun tetap mencoba meraih dukungan dari kelompok kritis dan luar kekuasaan merupakan bentuk dari "politik dua kaki".
Baca Juga: Drama Politik Kasus Hasto, Hendri Satrio: Antara Penguasa, Mantan Penguasa dan Penguasa Hibrid
Di satu sisi PDIP berusaha menjaga hubungan baik dengan pemerintah yang dipimpin oleh Prabowo.
Namun di sisi lain mereka tetap berusaha mempertahankan loyalitas dari pemilih yang cenderung menentang pemerintahan tersebut.
"PDIP mencoba memainkan politik dua kaki. Mereka tetap ingin menarik suara dari kubu oposisi sambil membangun hubungan politik dengan pemerintah," ucapnya.
"Ini adalah strategi elektoral yang berisiko, karena PDIP ingin mendapat keuntungan dari dua sisi, pro-pemerintah dan anti-pemerintah," jelas Adi Prayitno.
Baca Juga: Megawati Seperti Memberikan Tekanan Psikologis Pada KPK, Adian Napitupulu Beri Penjelasan
Artikel Terkait
Kader PDI-P Bersatu Bela Megawati, Cap Jempol Darah Jadi Simbol Perlawanan
STY Diganti Meski Menang, Effendi Gazali: Putusan MK Pun Bisa Begitu!
Politik Sandera-Menyandra, Chico Hakim Soroti Praktik Manipulasi dalam Pencalonan
Jokowi Banci Kamera, Kritik Pedas Rocky Gerung Pasca-Jabatan Presiden
Kebakaran Dahsyat di LA, Ade Armando: Kemarahan Tuhan atau Kesalahan Manusia?
Hubungan Megawati dan Prabowo, Ikrar Nusa Bhakti: PDIP Tidak Oposisi Tapi Tetap Kritis