Megawati Seperti Memberikan Tekanan Psikologis Pada KPK, Adian Napitupulu Beri Penjelasan

photo author
- Selasa, 14 Januari 2025 | 22:00 WIB
Adian Napitupulu, Politisi PDIP (Tangkap layar youtube CNN Indonesia)
Adian Napitupulu, Politisi PDIP (Tangkap layar youtube CNN Indonesia)

bisnisbandung.com - Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, memberikan pandangan tegas terkait situasi yang tengah dihadapi partainya.

 Dalam merespons pidato Megawati Soekarnoputri pada peringatan HUT ke-52 PDIP, publik menilai Ketum PDIP tersebut seperti memberikan tekanan psikologis terhadap KPK.

“Lah, KPK masok enggak ada kerjaan lain? Hah? Yang dituding, yang diubrek-ubrek hanya Pak Hasto. Orang kalau enggak salah mbok yo dipura-pura kan salah,” ucap Megawati.

Baca Juga: Tessa Mahardika Beberkan Keputusan KPK Tidak Menahan Hasto Kristiyanto

Adian Napitupu menjelaskan, bahwa tekanan politik dalam kasus Hasto Kristiyano yang disinggung oleh Megawati memang sebagai ancaman serius terhadap stabilitas partai.

Mengindikasikan adanya upaya politis  untuk mengguncang PDIP menjelang momentum besar politik nasional.

“Perdebatan hukumnya kok kayaknya dipaksa banget. lalu terakhir Ibu Mega katakan ada yang mengincar kursi Ketua Umum,” katanya dilansir dari youtube CNN Indonesia.

Menurut Adian, dinamika politik ini memiliki pola yang tidak asing, di mana pihak-pihak tertentu memanfaatkan hukum sebagai alat untuk melemahkan kekuatan besar seperti PDIP.

Baca Juga: Ronny Talapessy: Tidak Ada Bukti Mengaitkan Hasto dengan Harun Masiku, Ini Penjelasannya

 Ia mengisyaratkan bahwa tindakan semacam ini kerap terjadi dalam sejarah politik Indonesia, terutama ketika partai atau kelompok tertentu memiliki kekuatan politik yang signifikan.

Dengan menguasai ratusan kursi DPR RI, ribuan kepala daerah, dan anggota legislatif daerah, PDIP menjadi target strategis bagi pihak-pihak yang ingin mengambil alih kendali kekuatan politik tersebut.

Adian menyoroti adanya kemungkinan penggulingan kepemimpinan partai, termasuk posisi Ketua Umum, sebagai bagian dari skenario yang dapat merugikan demokrasi.

Ia menjelaskan bahwa jika kepala-kepala daerah yang saat ini menjadi kader PDIP pindah ke partai politik baru, maka partai tersebut dapat memperoleh kekuatan besar dalam waktu singkat tanpa melalui proses pemilihan.

Baca Juga: Hubungan Megawati dan Prabowo, Ikrar Nusa Bhakti: PDIP Tidak Oposisi Tapi Tetap Kritis

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X