Bisnisbandung.com - Penghapusan presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden menjadi topik hangat dalam perbincangan politik Indonesia.
Profesor politik Siti Zuhro menyebut bahwa penghapusan presidential threshold dapat menjadi cara efektif untuk menghentikan dominasi dinasti politik termasuk yang diduga sedang dibangun oleh Jokowi.
Siti Zuhro menjelaskan bahwa presidential threshold yang saat ini berada di angka 20% sering kali menjadi alat bagi partai-partai besar untuk memonopoli pencalonan presiden.
Baca Juga: Susun Rencana Bisnis 2025 Untuk Anda Bisa Meraih Tujuan Anda!
"Kondisi ini membuat peluang munculnya kandidat alternatif dari partai kecil atau figur independen semakin kecil," ujar Siti Zuhro yang dikutip dari youtube Abraham Samad.
Menurutnya penghapusan presidential threshold akan membuka jalan bagi lebih banyak kandidat dengan latar belakang yang beragam.
"Dengan penghapusan ini tidak ada lagi hambatan struktural yang membatasi kompetisi sehat dalam demokrasi," tegasnya.
Siti Zuhro juga menyoroti fenomena dinasti politik yang mulai menjadi perbincangan hangat di Indonesia.
Siti Zuhro menjelaskan "Jika presidential threshold dihapus upaya membangun dinasti politik akan lebih sulit."
"Rakyat memiliki lebih banyak pilihan calon pemimpin yang benar-benar berkualitas bukan sekadar sosok yang diuntungkan oleh afiliasi keluarga," jelas Siti Zuhro.
Meski demikian Siti Zuhro juga mengakui bahwa penghapusan presidential threshold bukanlah hal mudah.
Ada resistensi kuat dari partai-partai besar yang selama ini menikmati keuntungan dari aturan tersebut.
"Partai besar tentu tidak ingin kehilangan kontrol. Mereka akan berargumen bahwa presidential threshold diperlukan untuk menjaga stabilitas politik. Namun kita harus mempertanyakan stabilitas untuk siapa? Untuk rakyat atau elite politik?" katanya.
Baca Juga: Tessa Mahardhika Tolak Bahas Unsur Politik di Kasus Hasto: KPK Tidak Ingin Ini Berlarut-Larut
Artikel Terkait
Kader PDI-P Bersatu Bela Megawati, Cap Jempol Darah Jadi Simbol Perlawanan
STY Diganti Meski Menang, Effendi Gazali: Putusan MK Pun Bisa Begitu!
Politik Sandera-Menyandra, Chico Hakim Soroti Praktik Manipulasi dalam Pencalonan
Jokowi Banci Kamera, Kritik Pedas Rocky Gerung Pasca-Jabatan Presiden
Kebakaran Dahsyat di LA, Ade Armando: Kemarahan Tuhan atau Kesalahan Manusia?
Hubungan Megawati dan Prabowo, Ikrar Nusa Bhakti: PDIP Tidak Oposisi Tapi Tetap Kritis