Budi Adiputro menilai Jokowi meski terlihat tenang memiliki perhitungan matang dalam menerima Prabowo.
"Jokowi mengajak Prabowo untuk bergabung adalah cara untuk menjaga agar semua pihak berada dalam satu jalur yang sama," ujarnya.
Namun meskipun keduanya bekerja sama Jokowi tidak bisa mengabaikan suara dari PDIP partai yang selama ini menjadi tulang punggung pemerintahan.
PDIP dengan Megawati sebagai pemimpinnya memiliki pengaruh besar yang harus diperhitungkan oleh Jokowi dalam setiap kebijakan yang diambil.
Baca Juga: Megawati Seperti Memberikan Tekanan Psikologis Pada KPK, Adian Napitupulu Beri Penjelasan
Di sisi lain bagi Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi bukan sekedar langkah untuk mendukung stabilitas.
"Prabowo tahu bahwa meskipun kalah dalam dua Pilpres ia tetap menjadi tokoh yang memiliki banyak pengaruh terutama di bidang pertahanan. Bergabung dengan pemerintah memberi sinyal bahwa ia siap untuk kembali bertarung di masa depan," jelas Budi Adiputro.
Budi Adiputro juga menambahkan bahwa Prabowo ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok yang dapat bekerja sama dengan berbagai pihak demi kepentingan negara.
"Ini juga langkah untuk memperkuat citra Prabowo sebagai pemimpin yang lebih matang dan berpengalaman," lanjutnya.
Menurut Budi Adiputro hubungan antara Jokowi dan Prabowo menunjukkan bahwa dalam politik tidak ada yang tetap. ***
Artikel Terkait
Okky Madasari Bongkar Isu Sabotase, Jokowi Tetap Jadi Pemain Utama di Era Prabowo?
Desakan untuk Prabowo, Petrus Selestinus: Bongkar Keterlibatan Aguan dan Jokowi di Proyek Pagar Laut
Siti Zuhro: Penghapusan Presidential Threshold Bisa Akhiri Dinasti Politik Jokowi
PDIP Main Dua Kaki, Adi Prayitno: Oposisi Indonesia Dipastikan 'Wassalam'
Gawat! Rocky Gerung Ungkap Anggaran Makan Siang Gratis Hanya Bertahan Sampai Juni 2025
Pelajaran untuk Jokowi, Feri Amsari: Konstitusi Tetap Memberi Ruang Meski Sering Dilukai