Tidak Mudah Menjadi Gibran, Adi Prayitno: Perjalanan Politik Penuh Kontroversi

Bisnisbandung.com - Gibran Rakabuming Raka yang baru saja dilantik sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia tak lepas dari sorotan tajam publik.

Dari media sosial hingga forum politik nama Gibran sering kali disertai kritik dan cibiran.

Namun menurut pengamat politik Adi Prayitno menjadi Gibran bukanlah tugas yang mudah.

Baca Juga: Dua Aplikasi Spotify dan Netflix mengalami kenaikan PPN 12%

Adi Prayitno dalam youtubenya menyebutkan bahwa perjalanan politik Gibran penuh dengan kontroversi.

Sejak awal pencalonannya sebagai wakil presiden Gibran sudah menghadapi tantangan besar termasuk kritik mengenai usia dan proses seleksinya yang dianggap tidak sesuai dengan aturan demokrasi.

Bahkan keputusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan Gibran maju meskipun masih muda menambah ketegangan politik saat itu.

Setelah dilantik segala langkah Gibran seolah selalu dihujani dengan kritik.  

Adi Prayitno menyebutkan bahwa publik berharap lebih dari Gibran terutama dalam menyikapi isu-isu strategis yang tengah berkembang seperti masalah kenaikan PPN dan pengangguran massal.

Baca Juga: Ini Dia Step By Step Menyusun Target Penjualan Perusahaan Tahun Depan

Masyarakat ingin melihat peran Gibran dalam menyelesaikan masalah-masalah besar yang dihadapi negara bukan hanya menjadi simbol tanpa aksi nyata.

Meskipun Gibran terus menghadapi berbagai kritik Adi Prayitno melihat bahwa tantangan ini justru menjadi peluang bagi Gibran untuk membuktikan dirinya sebagai sosok yang layak memimpin.

"Ini adalah ujian bagi Gibran untuk menunjukkan bahwa dia tidak hanya pelengkap penderita tetapi juga seorang wakil presiden yang memiliki kontribusi nyata bagi bangsa," ujar Adi Prayitno.

Bagi publik harapan besar tertuju pada Gibran untuk bisa berperan aktif dalam menangani isu-isu global dan nasional.

Baca Juga: Dampak Penggelapan Tiket Film Sorop: Bukan Hanya Kerugian Finansial, Tapi Kehancuran Reputasi